Sekretaris Umum Pengprov Federasi Panjat tebing Indonesia (FPTI) Kaltara Kamaruddin, pada Kamis, menuturkan catatan waktu yang ditorehkan Sabri pada sesi kualifikasi adalah 6,31 detik, 6,60 detik dan 6,31 detik.
Jika melihat hasil tersebut, maka atlet asal Kabupaten Nunukan itu masih butuh penyesuaian ulang dengan sarana di arena panjat tebing Mimika, Papua, yang menjadi lokasi pertandingan.
"Karena sekarang ini tarafnya internasional, jadi sementara waktu kita latihan di Nunukan. Saat training center (TC) memang kurang layak, terutama dari point dan pegangan. Waktu itu, dinding juga kita tambal dengan amplas supaya kasar," ungkap Kamaruddin sembari mengeluhkan sarana latihan di daerahnya.
Baca juga: Kontingen Kaltara optimistis raih enam emas di PON Papua
Namun meski banyak kendala atau kekurangan dari sarana yang dialami selama latihan, seperti auto relay dan penambatan otomatis kecepatan asli panjat tebing masih manual, tetapi itu tidak menurunkan semangat Sabri untuk meraih medali pada PON XX Papua.
Kamaruddin pun mengaku optimistis cabang panjat tebing Kaltara masih berpeluang menorehkan prestasi pada babak selanjutnya.
"Intinya, kita optimis lah untuk mencapai target kita," ujar Kamaruddin.
Ia menambahkan pada saat latihan sebelum berangkat ke Papua, catatan waktu terbaik Sabri adalah 5,3 detik hingga 5,2 detik. Namun setelah berdiskusi dengan sang atlet, Kamaruddin yakin Sabri masih berpeluang menyabet medali emas.
Baca juga: Gubernur Kaltara ingatkan KONI bahas strategi pemenangan PON XX
Baca juga: KONI Kaltara ikuti 12 cabang olahraga pada PON di Papua
Pewarta: Rusman
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).