TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Dedek Prayudi: Prabowo-Gibran Siap Menangkan Pilpres 2024 Dalam Satu Putaran

Dedek Prayudi: Prabowo-Gibran Siap Menangkan Pilpres 2024 Dalam Satu Putaran

19 Januari 2024 07:43 WIB
Dedek Prayudi: Prabowo-Gibran Siap Menangkan Pilpres 2024 Dalam Satu Putaran
Dedek Prayudi: Prabowo-Gibran Siap Menangkan Pilpres 2024 Dalam Satu Putaran

TVRINews, Jakarta

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Dedek Prayudi, menyatakan bahwa timnya akan memenangkan Pasangan Calon Nomor Urut 2 pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dalam satu putaran.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dedek Prayudi dalam diskusi "Meet the Politician Live" dengan tema "Pilpres 1 Putaran atau 2 Putaran" di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Januari 2024.

Berdasarkan hasil survei yang terpercaya, Dedek mengatakan bahwa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo-Gibran memiliki tingkat elektabilitas yang lebih unggul dari pasangan calon lainnya.

"Kita ngomongin dari surveinya dulu ya, kalau misalnya kita melihat survei-survei yang kredibel, yang memang elektabilitas Prabowo-Gibran itu di antara angka 44 persen sampai 46 persen, sebagian ada yang 48 persen," ujar Dedek.

Kata Dedek. apabila meniadakan jumlah suara yang tidak tahu dan tidak menjawab, serta menggabungkan jumlah suara paslon 1 dan paslon 3, maka total suara mereka tetap tidak akan menyusul pasangan calon 2, Prabowo-Gibran.

"Artinya, (suara) )yang tidak tahu dan tidak jawab, apabila kita negasikan, ini prabowo gibran udah di atas 50%," kata Dedek.

Kemudian, Dedek menyebutkan tujuan dalam gerakan satu putaran adalah untuk menghemat biaya negara yang harus dikeluarkan untuk menyelenggarakan pemilu putaran kedua. Menurutnya, pemilu putaran kedua akan menghabiskan biaya negara sebesar 17 triliun rupiah.

"Itu baru untuk kepentingan penyelenggaraan dari KPU, ya. Tapi biaya lain-lainnya, itu diprediksi, itu akan menghabiskan dana sekitar 27 triliun rupiah," ujar Dedek.

Selanjutnya, Dedek mengungkapkan, ketika hanya tersisa dua pasangan calon, polarisasinya akan semakin tajam. Hal ini berdasarkan sejarah politik dan pemilu di Indonesia.

"Ketika tersisa tinggal dua, polarisasinya akan tajam. Dan residu, perpecahan ya walaupun saya gak bilang perpecahan fisik. Tapi residunya ini, akibat polarisasi ini akan terasa semakin lama," ujarnya.

Tidak hanya itu, ia juga menilai bahwa dunia investasi saat ini sedang mengalami ketidakpastian. Banyak investor yang memilih untuk menahan diri dan menunggu sambil melihat situasi.

"Kalau misalnya sekarang wait and see-nya itu sampai dengan 14 Februari, apabila terjadi, diperlukan nanti dua putaran, maka wait and see-nya akan semakin lama, nanti sampai bulan Juni, kalau gak salah ya, bulan Juni," pungkasnya.

Baca Juga: Anies Janjikan Pelayanan Kesehatan Tanpa Diskriminasi

Pewarta: Ridho Dwi Putranto
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI