Harlin memandang PON Papua sebagai kesempatan langka para atlet untuk membuktikan kemampuan mereka setelah sekitar dua tahun tak ada kompetisi resmi yang bergulir karena pandemi COVID-19.
"Sejak awal pandemi, pertandingan resmi yang skalanya besar itu baru Olimpiade Tokyo. Itu pun hanya diikuti dua perenang Indonesia," kata Harlin kepada ANTARA, Minggu.
"Sedangkan PON Papua, perenang level atas dan yang terbaik di Indonesia ikut semua. Jadi, ini kesempatan untuk mereka membuktikan diri dan harusnya menjadi ajang yang ditunggu-tunggu," tambahnya.
Baca juga: Siman Sudartawa targetkan tiga emas di PON XX Papua
Selain itu, sambung dia, PON Papua juga menjadi update bagi PRSI untuk mengumpulkan database prestasi dari perenang-perenang di seluruh Indonesia. Sehingga dapat dijadikan sebagai acuan utama PRSI untuk promosi dan degradasi atlet pelatnas untuk SEA Games dan Asian Games tahun depan.
"Sekarang pelatnas sudah jalan. Tetapi nanti akan ada evaluasi dan review ulang setelah PON Papua. Jika memang ada atlet yang lebih baik, akan terjadi proses promosi dan degradasi," ujar Harlin.
Dengan begitu, menurut dia, atlet yang sudah berada di pelatnas juga terpacu untuk konsisten memberikan yang terbaik.
Sementara untuk atlet non-pelatnas, mereka akan berjuang lebih keras agar bisa menggeser dan masuk dalam skuad Merah Putih.
"Kami berharap kompetisinya ketat. Jadi, buat atlet pelatnas merasa tak aman karena mereka ada ancaman dari bawah. Sementara atlet di luar pelatnas, ada kesempatan untuk masuk dan ikut SEA Games dan Asian Games 2022," tutur Harlin.
Baca juga: Kepengurusan baru PRSI hadapi tantangan yang tak mudah
Dalam kesempatan ini, Harlin juga menyampaikan keyakinannya akan lahir sejumlah atlet potensial pada PON Papua nanti.
"Ada, dan banyak perenang junior pasti akan muncul di PON. Indonesia ini luas, pasti akan ada kejutan-kejutan yang terjadi. Jadi, atlet pelatnas yang turun di PON pun jangan menganggap enteng perenang non-pelatnas," ungkap Harlin.
Selain PON Papua, Harlin juga mengungkapkan PRSI berencana untuk menggelar sebuah kejuaraan nasional pada Desember 2021 atau awal tahun 2022. Akan tetapi, semua itu tergantung dari situasi dan kondisi pandemi COVID-19.
Ia mengungkapkan hal itu dilakukan untuk mengakomodir atlet-atlet junior yang belum bisa tampil di PON Papua.
"Kami akan mencari atlet potensial menjelang SEA Games yang ditunda hingga tahun depan," imbuh Harlin.
"Jika memungkinkan, kami akan buat satu kejuaraan untuk menampung atlet junior yang belum ikut PON Papua. Dengan begitu, kami mungkin akan mendapatkan atlet yang sudah memenuhi kapasitasnya menjadi tim nasional," tutupnya.
Baca juga: Perenang Bekasi ditarget 10 emas PON Papua
Baca juga: Renang laut Sulsel incar perunggu di PON XX Papua
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).