RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Pemerhati Harap Kampanye Akbar Jaga Efek Psikologis Pemilih

Pemerhati Harap Kampanye Akbar Jaga Efek Psikologis Pemilih

22 Januari 2024 09:31 WIB
Pemerhati Harap Kampanye Akbar Jaga Efek Psikologis Pemilih
Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggarini dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Senin (22/1/2024). (Foto: RRI NET)

KBRN, Jakarta: Pemerhati pemilu Titi Anggarini menilai kampanye akbar dilakukan hanya untuk menjaga efek psikologis para pemilih. Hal itu karena kampanye akbar bertujuan untuk unjuk massa. 

"Kampanye akbar itu digunakan untuk membawa efek psikologi unjuk massa dalam jumlah besar. Yang diharapkan membentuk opini publik soal dukungan terhadapi peserta pemilu tertentu," kata Titi  dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Senin (22/1/2024).

Menurutnya, dengan menunjukkan aspek psikologis di hadapan pemilih masing-masing siapa yang lebih kuat. Maka akan mempunyai efek kepada orang yang benar-benar belum punya pilihan kandidat (undecided voters).

"Jadi orang bisa berkumpul dalam waktu yang sama dalam jumlah yang besar," ujarnya. Biasanya, kata dia, kampanye akbar ini disertai dengan pertunjukan seni dan hiburan. 

Hal ini sebagai magnet agar massa datang ke lokasi kampanye akbar tersebut. "Kadang-kadang yang ikut tidak melulu ikut kampanye, tetapi kadang-kadang karena ada artisnya," kata Titi. 

Titi menilai kecenderungan untuk memobilisasai massa lebih besar. Ditambah lagi, biaya yang dikeluarkan juga besar.

"Biasanya digerakan seperti disiapkan bus dan disiapkan transportasinya. Ini dilanjutkan agar dilihat massanya besar karena ada lautan manusia," ujarnya.

Sehingga, dengan kampanye akbar ini bagian dari konsolidasi pendukung. Bukan tidak mungkin dapat meluaskan pendukung untuk calon yang maju dalam Pemilu 2024 ini. 

"Ini meyakinkan bagi orang yang belum memiliki pilihan dalam pemungutan suara nanti," kata Titi. Diketahui, masa kampanye akbar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dimulai pada Minggu (21/1/2024) hingga 10 Februari mendatang. 


Pewarta: Iman
Editor: Allan
Sumber: RRI