KBRN, Jakarta: Pemerhati energi nasional, Iwa Garniwa mengapresiasi komitmen ketiga cawapres terkait pentingnya transisi energi. Komitmen tersebut disampaikan dalam debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (21/1/2024) malam.
"Memang dunia ini ingin menuju ke sana (transisi energi, red). Artinya ingin menuju Net zero Emission atau nol emisi karbon," kata Iwa dalam perbincangan dengan Pro 3 RRI, Minggu (21/1/2024).
Menurut Iwa, untuk menuju Net Zero Emission maka harus dilakukan transisi energi. Indonesia menargetkan dalam tahun 2025 mencapai sekitar 23 persen untuk energi terbarukan.
"Itu untuk jangka pendek, ya, sedangkan target 2030 sekitar 31 persen. Sekarang baru 13 persen, jadi masih jauh," ucapnya.
Iwa menyarankan agar pengembangan energi terbarukan perlu mendapat perhatian serius dan perlu dipelajari. Karena sejauh ini, pihak-pihak terkait sulit mengembangkan energi terbarukan.
"Untuk masalah ini jangan menyalahkan kepada masyarakat dan dunia. Tetapi, kita introspeksi kepada diri kita," ujarnya.
Di sisi lain, Iwa mempertanyakan perlunya semasif mungkin untuk energi terbarukan ini. Sementara di sisi lain, daya beli masyarakat untuk mendapatkan energi terbarukan ini masih relatif rendah. "Seperti biodiesel mahal dan harga mobil listrik masih belum terjangkau," ucapnya.
Untuk itu, lanjut Iwa, diperlukan strategi nasional agar Indonesia dapat menuju ketahanan energi nasional. Sehingga, masyarakat dapat mudah dan terjangkau dalam memperoleh energi tersebut.
"Bagaimana caranya agar energinya ada, kemudian aksesnya mudah dan harganya terjangkau. Itu yang menjadi salah satu constrain (kendala) energi terbarukan," katanya.
Menurut Iwa, hal ini akan menjadi tantangan bagi pemerintahan yang akan datang. Meski demikian, energi terbarukan tetap harus dikembangkan.
Sementara itu, rangkaian debat capres-cawapres Pemilu 2024 terakhir akan berlangsung pada 4 Februari untuk capres. Debat ini mengusung tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia (SDM), dan inklusi.
Pewarta: Iman
Editor: Heri Firmansyah
Sumber: RRI