RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Cak Imin: Ekplorasi Nikel 'Ugal-ugalan', Pendapatan Tidak Signifikan

Cak Imin: Ekplorasi Nikel 'Ugal-ugalan', Pendapatan Tidak Signifikan

21 Januari 2024 21:58 WIB
Cak Imin: Ekplorasi Nikel 'Ugal-ugalan', Pendapatan Tidak Signifikan
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (kiri) dan Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka (kanan). (Foto: RRI)

KBRN, Jakarta: Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menjalani sesi debat kedua. Yakni dengan tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa, Minggu (21/1/2023).

Cak Imin mengkritisi eksploitasi nikel secara berlebihan yang terus terjadi di berbagai daerah tanah air khususnya di Pulau Sulawesi. Eksploitasi alam karena ambisi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, justru mempercepat kerusakan lingkungan. 

"Tetapi harus dicatat, gara-gara kita mengeksplorasi nikel ugal-ugalan lalu hilirisasi tanpa mempertimbangkan ekologi, mempertimbangkan sosialnya. Justru kita diabaikan, malah hanya tenaga asing dan terakhir terjadi korban kecelakaan," kata Cak Imin menanggapi pertanyaan Gibran soal pertambangan nikel. 

Lebih lanjut, Cak Imin menyampaikan, bahwa pemasukan ekonomi dari nikel tidak signifikan. Apalagi saat ini produk nikel dalam negeri telah berlebih. 

"Sehingga bukan harga tawar kita yang naik. Malah kemudian kita jadi korban kebijakan kita sendiri," ujarnya 

"Sementara kita masa depannya jadi tidak jelas. Di sisi lain kita mengorbankan lingkungan dan sosial kita, sekaligus keuntungan yang sangat terbatas bagi negara," katanya.

Pewarta: Mandra
Editor: Rini Hairani
Sumber: RRI