RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Cak Imin: Pengadaan Pangan Tak Pernah Libatkan Petani

Cak Imin: Pengadaan Pangan Tak Pernah Libatkan Petani

21 Januari 2024 20:42 WIB
Cak Imin: Pengadaan Pangan Tak Pernah Libatkan Petani
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (tengah) menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

KBRN, Jakarta: Cawapres Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar mengatakan, saat ini para petani tak pernah dilibatkan dalam pengadaan pangan nasional. Menurutnya, dalam pengadaan pangan nasional ini hanya melibatkan korporasi besar.

"Tanpa krisis iklim pun persawahan tidak memiliki air dan irigasi yang memadai. Bahkan dilebih vatal lagi dalam mengatakan pengadaan pangan nasional, petani tidak dilibatkan dan bahkan Hanya melibatkan korporasi," kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini dalam debat cawapres yang berlangsung di JCC, Senayan Jakarta, Minggu (21/1/2024). 

"Ini yang harus kita ubah.". Ia menyebut, potensi petani dan seluruh produknya masih sangat luar biasa. 

"Mulai dari pengadaan lahan, dalam arti lahan-lahan yang ada melalui reformasi agraria. Reformasi agraria menjadi prinsipnya," ujarnya. 

Ia juga berpandangan petani harus diberi pupuk yang cukup dengan harga yang terjangkau. "Bahkan banyak petani punya duit tapi pupuknya tidak ada," kata dia.

Selain itu potensi pupuk organik menjadi salah satu bagian penting agar produk pertanian Indonesia semakin baik dan berkualitas. "Program perlindungan gagal tanam gara-gara iklim juga kita berikan supaya petani kita aman merasa aman yakin dengan produksinya," ucapnya.

Cak Imin juga menekankan pentinya pengembangan irigasi dan subsidi pupuk. Menurutnya hal itu tak bisa dielakan dan tidak dilakukan pembiaran terhadap para petani.

"Sehingga kita kekurangan pangan, petani kita tidak diberikan kesempatan untuk mengisi kekurangan pangan itu. Kualitas pangan kita tergantung juga kemampuan kita memfasilitasi agar petani kita lebih produktif lagi," katanya.

Pewarta: Tegar
Editor: Cecep Jaiddin
Sumber: RRI