KBRN, Tangerang: Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran mengajak warga Nusababari, Kabupaten Tangerang melestarikan lingkungan pesisir pantai menjelang Debat Cawapres. Kegiatan itu, mulai aksi bersih-bersih pantai, penanaman bibit mangrove, kemudian menjadikan water break (penahan air).
"Rangkaian kegiatan ini kita buktikan di jelang pagelaran debat sebagai perwakilan program dari pasangan calon Prabowo-Gibran. Selain itu menjaga pencemaran serta abrasi pada daerah Pesisir Pantai Utara Tangerang," ujar Arief Rosyid Hasan, Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran, Sabtu (20/1/2024).
Dia mengatakan, TKN Fanta untuk bumi berkolaborasi dengan anak-anak muda berkegiatan di Kampung Nasabahari. Ini sebagai bukti menunjukan komitmen anak-anak muda di Prabowo-Gibran untuk berkarya.
"Ini memang kita apresiasi kepada seluruh teman-teman di Fanta untuk bumi yang telah bersedia berkolaborasi. Selama ini yang kita anggap penting sebagai merawat bumi, menjaga kelestarian alam untuk kehidupan kita semua," ucapnya.
Menurut Arief, pihaknya melihat di beberapa daerah sudah terdampak dari abrasi. Contoh di Bekasi, sampai masyarakatnya itu mengungsi, dan hal itu yang tidak diinginkan ke depannya terjadi lagi.
"Sehingga keterlibatan anak-anak muda khususnya, untuk menjaga isu lingkungan ini. Sebagai perwakilan anak muda, kita harus banyak berkarya dan fokus kepada masalah-masalah yang berkaitan untuk masa depan," katanya.
Arief membeberkan, kegiatan peduli lingkungan dari TKN bukan hanya di Tangerang, juga di aliran sungai Ciliwung serta Sulawesi Selatan. Jadi Fanta untuk bumi ini diharapkan bisa menginspirasi anak-anak muda di seluruh Indonesia lebih peduli terhadap lingkunganya.
"Kita tidak bicara pilihan, antara Pak Prabowo dan Mas Gibran, tapi kita bicara komitmen anak anak muda yang ada di TKN. Terutama, bisa ikut menjaga lingkungan hidup, dan kami harapkan kedepan program ini terus berjalan," ujar Arief.
Syahrul Hidayat, warga Kampung Nasabahari mengaku, merasa terbantu dan menjadi motivasi dengan kegiatan melestarikan lingkungan tempat tinggalnya. "Jujur saya senang, terbantu dan termotivasi dengan terjun langsung seperti ini," kata Syahrul.
Menurutnya, sampah-sampah dari semua wilayah yang dilintasi Sungai Cisadane bermuara di lokasi ini setiap harinya. Oleh sebab itu, aksi melestarikan lingkungan ini harus rutin dilakukan.
"Sampah-sampah terbawa arus Sungai Cisadane bermuara di sini. Pada saat air pasang, sampah-sampah itu menumpuk di pinggir pantai ini," ujarnya.
Pewarta: Saadatuddaraen. ST
Editor: Beri
Sumber: RRI