KBRN, Jakarta: Aktivis lingkungan hidup meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak sekadar mengangkat masalah lingkungan hidup menjadi tema debat capres-cawapres. Para capres-cawapres juga harus mempunyai persepsi dan komitmen kuat terhadap lingkungan hidup.
"Saya kira calon yang memiliki dosa terhadap lingkungan harus dipertimbangkan oleh masyarakat," kata Ketua Forum Penyelamat Hutan Jawa (FPHJ) Eka Santosa kepada Pro 3 RRI, Sabtu (20/1/2024).
Ia juga menyoroti kampanye salah satu cawapres tentang reformasi agraria dengan berencana membagi-bagikan hutan. Menurutnya, komitmen itu berbahaya bagi kelangsungan lingkungan hidup dan mengarah kepada pelanggaran undang-undang.
Ia menyarankan reforma agraria sebaiknya dilakukan pada lahan negara yang tidak terurus yang selama ini menjadi beban negara. Ia menolak bahwa dengan alasan ketahanan pangan mengharuskan pembukaan lahan hutan baru.
"Ini menurut saya sesuatu yang harus menjadi kewaspadaan dan komitmen kita untuk penyelamatan hutan. Jadi mana yang menjadi objek reforma agraria," ujarnya.
Debat terbaru akan membahas Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. Debat cawapres kedua pada 21 Januari akan disiarkan langsung di saluran televisi SCTV, Indosiar, dan MetroTV.
Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 1621 Tahun 2023, debat capres-cawapres berlangsung selama 150 menit. Alokasi waktu tersebut dibagi menjadi segmen debat 120 menit dan iklan 30 menit.
Pewarta: Iman
Editor: Nugroho
Sumber: RRI