KBRN, Jakarta: Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan sistem canggih mencegah terjadi kecurangan Pemilu. Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Saksi Nasional (BSN) Partai Hanura, Benny Rhamdani.
Tepatnya disela-sela meresmikan kantor BSN di Jalan Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1/2023). Acara itu juga diikuti ratusan kader dan saksi yang akan bertugas di 38 provinsi seluruh Indonesia.
Benny mengatakan, penyiapan saksi tersebut sebagai salah satu upaya Partai Hanura untuk memastikan gelaran Pemilu 2024 berjalan dengan jujur dan adil (jurdil). Terlebih lagi memastikan kemenangan partainya.
"Ini adalah bagian dari partisipasi kita untuk mengawal demokrasi yang benar-benar langsung, umum, bebas dan rahasia. Tentu subjektivitasnya memastikan satu suara Hanura adalah satu suara berharga karena setiap suara itu diberikan oleh rakyat," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) ini merinci, partainya telah menyiapkan 1.600.000 saksi secara nasional. Selain, mengawal suara Hanura, juga pada pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud di semua TPS.
Dari jutaan orang tersebut, nantinya akan ditugaskan dua orang di setiap TPS sebanyak 820.161 TPS di dalam negeri. Kemudian sebanyak 3.059 TPS di luar negeri.
"Tidak mau ada kecurangan dalam Pemilu 2024 ini, dan kita akan menempatkan setiap TPS dua orang. Kemudian setiap hasil perhitungan suara semua formilir diupload dan diinput ke dapur perhitungan," katanya.
Dapur perhitungan ini, lanjutnya, secara berjenjang, ada di kabupaten/kota yang bernama saksi cabang. Selanjutnya, naik ke daerah provinsi dan naik pula ke nasional.
Benny menjelaskan, kantor pusat BSN tersebut nantinya menjadi central untuk menghimpun semua pemungutan suara di seluruh TPS. Sekaligus akan memantau pergerakan suara secara real count.
"Yang bertugas kader terbaik, mandat berat kita berikan kepada mereka, saya yakin kader Partai Hanura ini semuanya petarung. Kita tidak boleh kalah kepada orang-orang yang harus dengan kekuasaan dengan merusak nilai-nilai demokrasi yang telah dibangun bertahun-tahun," ucapnya.
Pewarta: Bunaiya
Editor: Mosita
Sumber: RRI
