RRI

  • Beranda
  • Berita
  • MATAKIN Berharap Masyarakat Tidak Terpecah Karena Pilihan Politik

MATAKIN Berharap Masyarakat Tidak Terpecah Karena Pilihan Politik

22 Januari 2024 13:35 WIB
MATAKIN Berharap Masyarakat Tidak Terpecah Karena Pilihan Politik
Anggota Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) Uung Sendana dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Senin (22/1/2024). (Foto: RRI NET)

KBRN, Jakarta: Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) berharap masyarakat tidak terpecah belah karena perbedaan pilihan politik dalam Pemilu 2024. Anggota MATAKIN Uung Sendana menilai masyarakat harus kembali ke Pancasila ada nilai-nilai moral yang terkandung didalamnya.

Hal itu disampaikan Uung dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Senin (22/1/2024). "Kalau kita selalu mengingat itu, sebetulnya siapapun kita tetap dapat menjaga persatuan," katanya.

Selain itu, ia meminta masyarakat untuk memaknai Bhinneka Tunggal Ika secara mendalam.  Terutama di dalam berpolitik dan menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Harus ingat bahwa founding fathers kita telah meletakan dasar Bhinneka Tunggal Ika. Artinya semua orang berbeda tetapi semua dipersatukan dalam NKRI," ujarnya. 

Uung menilai pemilu merupakan sarana untuk memilih pemimpin. Menurutnya, pemilu bukan ajang untuk berebut kekuasaan. 

"Seringkali paradigma kita agak keliru, bahwa pemilu itu berebut kekuasaan. Selain itu, kita memberikan janji-janji gombal," ucapnya.

Menurutnya, hakekat dalam memilih pemimpin agar mereka bisa mewujudkan dicita-citakan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Sayangnya, kata dia, bangsa Indonesia terseret dalam sistem demokrasi liberal.

"Seperti one vote, itu kan hal yang liberal. Ini harus dimaknai jangan kita menjadi manusia-manusia individual tetapi kita manusia yang komunal," katanya.

Dalam kesempatan ini, Uung mengimbau masyarakat menjaga semangat 'Kita Indonesia Sesungguhnya' di tahun politik ini. Untuk itu, masyarakat harus mendasari diri terhadap Pancasila.

Sayangnya, kata dia, setiap lima tahun sekali dalam perhelatan pemilu, masyarakat terpecah karena perbedaan pilihan politik. "Kalau kita selalu mengingat itu, sebetulnya siapapun kita tetap dapat menjaga persatuan," ujarnya.


Pewarta: Iman
Editor: Tegar
Sumber: RRI