RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Pakar TKN Prabowo-Gibran Jabarkan Makna 'Greenflation' di Debat

Pakar TKN Prabowo-Gibran Jabarkan Makna 'Greenflation' di Debat

23 Januari 2024 03:34 WIB
Pakar TKN Prabowo-Gibran Jabarkan Makna 'Greenflation' di Debat
Pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuning Raka, saat tiba diarena Debat Cawapres Kedua, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta, Minggu (21/1/2024). (Foto: RRI/Saadatuddaraen)

KBRN, Jakarta: Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo menjelaskan makna Greenflation yang digunakan saat debat cawapres kedua, Minggu (21/1/2024) kemarin. Pasalnya, istilah itu menuai kontroversi hingga cawapres lain menganggap hal tersebut sebagai 'receh'.

Ia mengatakan, Greenflation bukanlah istilah sederhana atau konsep yang bisa dianggap 'receh', seperti yang disampaikan oleh cawapres nomor urut 03 Mahfud MD. Anggapan itu menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap kompleksitas transisi ke ekonomi hijau, yang mencakup energi bersih dan praktik keberlanjutan.

"Ketidakpahaman terhadap tantangan dan hambatan transisi ekonomi hijau ini menandakan kurangnya kesadaran. Khususnya risiko politik dan potensi gejolak sosial yang dapat timbul," kata Dradjad di Jakarta, Senin, (22/1/2024).

Greenflation, menurut dia, merupakan istilah kontemporer yang sering digunakan oleh para ilmuwan, aktivis, pebisnis, dan politikus yang berkecimpung dalam isu keberlanjutan. Ini merujuk peningkatan harga hingga biaya mahal transisi ke ekonomi hijau, dan salah satu bentuk dari inflasi dorongan biaya.

Dradjad memberikan contoh konkret dari Indonesia yang memiliki potensi panas bumi kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Namun, hanya memanfaatkan sekitar 9,8 persen dari potensinya.

"Kendala utama adalah biaya produksi listrik tenaga panas bumi yang 50 persen lebih mahal dibanding PLTU batu bara. Bahkan, bisa dua kali lipat lebih mahal dalam beberapa estimasi," ujarnya.

Dradjad mengingatkan bahwa jika Indonesia beralih sepenuhnya dari PLTU batu bara ke PLTPB dengan biaya saat ini, biaya listrik nasional bisa meningkat minimal 50 persen. Hal ini tentunya berdampak luas terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Diketahui, pada Debat Cawapres Kedua, di sesi tanya jawab Gibran memberikan pertanyaan tentang cara mengatasi Greenflation kepada Mahfud MD. “Bagaimana cara mengatasi Greenflation?” tanya Gibran.

Mahfud MD pun menanggapi dengan terlihat berang, dan mengatakan bahwa pertanyaan mengenai Greenflation itu sebagai hal receh. “Ngarang-ngarang gak karuan. Kalau akademisi bertanya kayak gitu, itu receh,” kata Mahfud.

Pewarta: Saadatuddaraen. ST
Editor: Heri Firmansyah
Sumber: RRI