RRI

  • Beranda
  • Berita
  • ​Mahfud Beberkan Data Valid Soal Total Impor Beras

​Mahfud Beberkan Data Valid Soal Total Impor Beras

23 Januari 2024 09:15 WIB
​Mahfud Beberkan Data Valid Soal Total Impor Beras
Capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD (tengah) memberikan keterangan pers usai Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. (Foto:Antara/Indrianto Eko Suwarso)

KBRN, Jakarta: TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD memastikan, cawapres 03 membeberkan total impor beras era Presiden Jokowi berdasarkan data valid. Data yang dipaparkan Mahfud dalam debat keempat capres-cawapres, ingin menunjukan kegagalan pemerintah Presiden Jokowi membangun ketahanan pangan nasional.

"Pada tahun 2023, impor beras mencapai 3,06 juta ton dan impor 2024 sebanyak 2 juta ton. Secara total, impor beras para era Jokowi mencapai sekitar 9,42 juta ton, Prof Mahfud ingin menunjukkan," kata Wakil Ketua TPN Ammarsjah Purba dalam keterangan persnya, Selasa (23/1/2024).

Dalam debat tersebut, Ammar menyebutkan, Mahfud juga membeberkan data soal perusakan hutan atau deforestasi. Sampai saat ini, tidak ada  upaya serius mencegah deforestasi oleh pemerintahan Presiden Jokowi.

"Jumlah penggundulan hutan mencapai 12 juta hektar selama 10 tahun terakhir, demikian detail data yang disiapkan tim. Mahfud sampai bisa memberikan metafora, deforestasi itu setara 23 kali Pulau Madura," ucap Ammar.

Tidak itu saja, Ammar menegaskan, Mahfud turut memberikan data konflik agraria dan perkembangan penambangan ilegal. Dalam debat tersebut, Mahfud menekankan, semua ini tanggung jawab pemerintah dan aparatur yang membiarkan mafia-mafia berkuasa.

“Urusan mafia-mafia penguasaan lahan tersebut dikatakan Mahfud untuk menjawab cawapres lain, yang dengan percaya diri mencabut IUP ilegal. Pandangan Mahfud, justru pemerintah melindungi mafia-mafia tambang, bagaimana mencabut IUP, kalau tambang ilegal, IUP hanya untuk tambang legal,” ujar Ammar.

Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Allan
Sumber: RRI