TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • TKN Fanta Yakin Performa Gibran Saat Debat Bisa Membuat Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik 

TKN Fanta Yakin Performa Gibran Saat Debat Bisa Membuat Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik 

23 Januari 2024 10:29 WIB
TKN Fanta Yakin Performa Gibran Saat Debat Bisa Membuat Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik 
TKN Fanta Yakin Performa Gibran Saat Debat Bisa Membuat Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik 

TVRINews, Jakarta

Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran menyimpulkan bahwa penampilan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden nomor urut 2 dalam debat cawapres kemarin telah memenuhi harapan. TKN yakin bahwa penampilan positif Gibran akan berkontribusi pada peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran.

Komandan TKN Fanta, Arief Rosyid, menyatakan bahwa Gibran telah menguasai panggung debat, bahkan meninggalkan dua pasangan calon lainnya. Terkait dengan respons warganet, Arief menyatakan bahwa itu adalah bagian dari dinamika kontestasi politik.

"Kita sih optimis ya, kemarin aja selesai debat Pak Prabowo, dari survei Indikator kan kita mengalami kenaikan hampir dua persen. Apalagi yang dilakukan Mas Gibran ini menguasai panggung debat, meninggalkan dua paslon lain," kata Arif di Fanta HQ, Menteng, Jakarta, Senin 22 Januari 2024 malam.

"Respons netizen itu ada pro kontra di sana, tapi hal yang lain data-data menyebutkan bahwa tren kenaikan Prabowo-Gibran itu selalu signifikan pasca debat," lanjutnya.

Arief kemudian membicarakan hubungan antara politik dan hiburan. Dia menyatakan bahwa tindakan Gibran bertujuan menghibur pasangan calon nomor urut 1 dan 3 yang tidak memiliki pemahaman yang kuat terhadap substansi masalah yang dibahas dalam debat kemarin.

"Dalam teori politik ada yang disebut sebagai politainment atau politik dan entertaiment, politik yang riang gembira," ucapnya.

"Sehingga, jogetlah, senyumin aja, dan hal-hal yang lain. Termasuk apa yang dilakukan secara ekspresif oleh Mas Gibran itu dalam rangka menghibur kita semua. Utamanya mengibur paslon nomor 1 dan nomor 3 yang sepertinya tidak menguasai substansi persoalan. Sehingga membuat mereka tegang," sambungnya.

Arief juga membahas terkait cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, yang menolak untuk merespons pertanyaan dari Gibran dengan menyebutnya sebagai 'pertanyaan receh'. Menurut Arief, jika pertanyaan tersebut dianggap sepele, seharusnya bisa dijawab dengan mudah.

"Tapi kalau pertanyaan recehnya nggak bisa dijawab itukan jadi persoalan. Seperti yang tadi disampaikan, bahwa isu-isu yang dibawa oleh Mas Gibran itu, greenflation misalnya, kemudian isu tentang lapangan pekerjaan, isu tentang karbon nikel dan seterusnya, itu adalah sesuatu yang dibutuhkan anak muda di masa yang akan datang," jelasnya

"Jadi mungkin recehnya itu karena Mas Gibran selalu bilang zaman now, recehnya itu zaman old. Tapi zaman now itu adalah sesuatu yang berisi," pungkasnya.

Pewarta: Ahmad Fajarullah
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI