Plt Sekretaris Kementerian PPPA Titi Eko Rahayu dalam seminar nasional yang bertajuk "Perempuan Indonesia untuk Parlemen dan Peluncuran Slogan Dukung Keterwakilan Perempuan di Parlemen", di Jakarta, Selasa, mengatakan dukungan terhadap keterwakilan perempuan dalam politik dilakukan mengingat perempuan masih terbelenggu oleh sistem budaya dan adat.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa peluang dan kesempatan perempuan masih terbelenggu dalam sistem budaya dan adat yang belum sepenuhnya dapat menerima kehadiran dan partisipasi penuh perempuan, salah satunya dalam bidang politik," kata Titi Eko Rahayu.
Baca juga: KPPPA dorong keterwakilan perempuan dalam politik yang belum maksimal
Pihaknya berharap seminar nasional tersebut bisa meningkatkan pemahaman dan kesadaran perempuan terhadap pentingnya keterlibatan aktif perempuan, terutama dalam proses pengambilan keputusan politik dan memberikan pengaruh nyata dalam politik dan demokrasi.
"Pemilu adalah instrumen utama dalam tatanan demokrasi. Pemilu yang demokratis mungkin syaratkan inklusivitas dimana semua kelompok masyarakat memiliki kesempatan yang sama dalam berpartisipasi," kata Titi Eko Rahayu.
Dalam seminar tersebut para perempuan yang hadir mendeklarasikan komitmen bersama dalam Pemilu 2024 untuk mendukung keterwakilan perempuan.
Baca juga: KPPPA: Patriarki sebabkan keterwakilan perempuan dalam politik kurang
Ada empat poin komitmen bersama perempuan Indonesia pada Pemilu 2024 yakni mendorong para perempuan Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 dan mendukung keterwakilan perempuan di parlemen pada Pemilu 2024.
Kemudian mendorong kepada seluruh pemilih untuk memberikan kesempatan kepada calon legislatif perempuan yang berkualitas, serta mendorong perempuan Indonesia untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu, dan menghindari politik transaksional, demi terwujudnya Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Baca juga: Menilik keterwakilan perempuan dalam politik di Indonesia
Baca juga: Menteri Bintang dorong penguatan kapasitas perempuan dalam politik
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).