KBRN, Jakarta: Kampanye akbar atau rapat umum yang sedang berlangsung tidak akan efektif tanpa dibarengi aktivasi konten-kontennya di sosial media. Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Menurut dia, kondisi pemilu saat ini sudah jauh berbeda dari tahun 2019. "Sekarang pemilih lebih melihat poin-poin pernyataan di media sosial," ujarnya pada perbincangan dengan RRI Pro 3, Selasa (23/1/2024).
Terutama para pemilih pemula yang terdiri dari generasi Z dan milenial. Meski begitu, Pangi menyatakan konten yang diaktivasi ke media sosial harus bisa menarik sentimen positif pemilih.
Misalnya konten ketika Calon Presiden Prabowo Subianto menangis pada sebuah pertemuan. "Ternyata ini bisa menarik simpati calon pemilih yang menganggap Prabowo dikeroyok pada forum debat," katanya.
Pangi menyarankan tim sukses capres-cawapres tidak membuat konten pernyataan-pernyataan yang menyerang atau meremehkan calon lain. "Hal itu justru mengundang sentimen negatif dari calon pemilih," ujarnya.
Pangi pun menegaskan bahwa sekarang bukan lagi zamannya adu kekuatan massa pada kampanye rapat akbar. "Yang penting bagaimana hasil rapat akbar lebih menjangkau calon pemilih dan menghasilkan sentimen positif," ucapnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan kampanye akbar Pemilu 2024 dilangsungkan pada 21 Januari hingga 10 Februari 2024. Menurut Undang-undang Pemilu, rapat umum dilaksanakan selama 21 hari dan berakhir saat masa tenang dimulai.
Pewarta: Achmat Zaini
Editor: Syahrizal Budi Putranto
Sumber: RRI