RRI

Presiden Jokowi Merasa Boleh Memihak di Pemilu

24 Januari 2024 10:40 WIB
Presiden Jokowi Merasa Boleh Memihak di Pemilu
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai menyerahkan pesawat dan helikopter ke TNI bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Terminal Selatan Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024). (Foto: RRI/Tegar Haniv)

KBRN, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa, seorang Presiden diperbolehkan melakukan kampanye saat Pemilu berlangsung. Selain itu, ia juga menyebut, seorang Kepala Negara boleh memihak pasangan calon tertentu.

Meski demikian, menurutnya, Presiden tetap harus mengikuti aturan waktu kampanye dan tidak menggunakan fasilitas negara. Pernyataan Presiden itu merespons kritik terhadap menteri-menteri yang berkampanye dalam Pilpres 2024. 

"Hak demokrasi, hak politik setiap orang, setiap menteri sama saja. Yang penting, Presiden itu boleh loh kampanye," kata Presiden di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Ia menegaskan itu usai menyerahkan pesawat dan helikopter ke TNI di Terminal Selatan Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Presiden hadir bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

"Presiden itu boleh loh memihak, boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kembali menegaskan, jabatan Presiden merupakan jabatan publik dan juga politik. Menurutnya, selain Presiden para menteri juga diperbolehkan kampanye.

"Itu saja, yang mengatur hanya tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Itu aja," ucapnya.

Meski demikian, Presiden belum merinci apakah ia akan berkampanye untuk kontestan tertentu. "Ya nanti dilihat," katanya.

Presiden juga sempat ditanya awak media apakah dirinya sudah memihak kepada satu pasangan calon tertentu. "Itu yang saya mau tanya, memihak enggak," ujarnya, bertanya kepada wartawan.

Sebelumnya, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyatakan, akan melepas jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Hal ini ntuk menghindari conflict of interest atau konflik kepentingan dalam Pemilu 2024.

"Apa yang disampaikan Pak Ganjar adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal. Bahwa saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik," ucap Mahfud. 

Mahfud menilai, pernyataan Ganjar yang meminta penjabat negara mundur dari jabatannya, sah-sah saja. "Jadi tidak ada pertentangan antara saya dengan Ganjar," kata Mahfud.

Pewarta: Tegar
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI