TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Bukan Bantuan Sosial, Partai Buruh Dorong Wujudkan Jaminan Sosial

Bukan Bantuan Sosial, Partai Buruh Dorong Wujudkan Jaminan Sosial

24 Januari 2024 13:01 WIB
Bukan Bantuan Sosial, Partai Buruh Dorong Wujudkan Jaminan Sosial

TVRINews, Jabar

Partai Buruh mengkampanyekan pentingnya lima program jaminan sosial bagi masyarakat saat ini. Hal tersebut dikatakan Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat menghadiri kampanye terbuka hari ketiga di Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 23 Januari 2024.

Dalam kampanye yang dihadiri ribuan buruh dari Bandung Barat, Cimahi, dan Bandung, Said Iqbal menekankan pentingnya jaminan sosial dan bukan bantuan sosial, dalam mewujudkan lima program unggulan partainya. Ia berjanji kepada para buruh, petani, dan rakyat kecil untuk mewujudkan lima program jaminan sosial yang baru bila partainya masuk ke Senayan.

“Kelima jaminan sosial itu adalah, jaminan makanan, jaminan perumahan, jaminan pendidikan, jaminan air bersih, dan jaminan pengangguran," ujar Said Iqbal.

Mulai dari jaminan makanan, Ia memastikan program ini bukanlah bantuan sosial dalam bentuk memberi makan siang kepada anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Namun, berbentuk jaminan sosial yang diberikan seumur hidup setiap bulannya, yang berasal dari dana APBN dan APBD.

"Jaminan makanan akan diberikan kepada setiap orang miskin (poor) dan mendekati miskin (near poor) dalam bentuk transfer uang tunai (cash money transfer) Ke rekening ATM setiap orang sebesar Rp 500 ribu sampai dengan Rp 1 juta per bulan, seumur hidup kepada penerima jaminan makanan," terangnya.

Berdasarkan analisa dan hitungannya, anggaran yang dibutuhkan untuk jaminan makanan ini setiap tahunnya sekitar Rp 180 triliun, yang berasal dari Rp 500 ribu per orang per bulan dikalikan jumlah orang miskin dan mendekati miskin yang jumlahnya sekitar 27,7 juta orang. Maka, dialokasikan anggaran per bulan sebesar kurang lebih Rp 15 triliun, atau per tahun kurang lebih Rp 180 triliun.

"Jadi jaminan makanan (jaminan sosial bukan bantuan sosial) hanya membutuhkan anggaran Rp 180 trilyun per tahun, bukan Rp 380 triliun," tegasnya.

Dipastikan, begitu Partai Buruh masuk parlemen, maka haram hukumnya orang kelaparan di negeri yang kaya. Selain jaminan makanan, Partai Buruh juga berjanji untuk mewujudkan jaminan pengangguran. Yaitu, ketika buruh di seluruh Indonesia (termasuk karyawan BUMN dan karyawan swasta), tidak lagi bekerja atau ter-PHK dengan alasan apapun, maka buruh berhak mendapatkan uang jaminan pengangguran sebesar 60 persen dari gaji terakhirnya selama beberapa tahun sampai mendapatkan pekerjaan yang baru. 

Sehingga buruh tidak akan kehilangan pendapatan saat di-PHK. "Hal ini lazim di negara-negara industri di seluruh dunia, buruh mendapatkan jaminan pengangguran (unemployment insurance)" tegasnya.

Jaminan sosial lainnya yang akan dijalankan pada tahun ketiga setelah Pemilu, yang akan diwujudkan oleh Partai Buruh adalah jaminan perumahan. Sasarannya, setiap PNS, prajurit TNI/Polri, buruh swasta, rakyat miskin, akan mendapatkan rumah saat mereka memasuki usia pensiun. Program jaminan sosial ini disebut jaminan perumahan yang dananya berasal dari subsidi APBN dan tabungan perumahan . "Selain itu, jaminan air bersih dan jaminan pendidikan juga menjadi prioritas," tegasnya.

Setelah melakukan kampanye di Bandung Barat, Said Iqbal melakukan ke roadshow ke Kupang NTT, Fakfak Barat, Mimika Papua Tengah, Tangerang Raya Banten, Jepara Jawa Tengah, Pasuruan Jawa Timur, dan puncak kampanye nasional Partai Buruh akan dihadiri hampir seratus ribu buruh dipusatkan di GBK atau Istora Senayan.

Hasil survei internal partai buruh oleh lembaga survei risetindo barometer menunjukan elekrabilitas partai buruh adalah sebesar 4,778 persen, hampir bisa dipastikan, Partai Buruh lolos ke Senayan dengan menembus Parlamentary Threshold sebesar 4 persen.

Pewarta: Alfin
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI