KBRN, Jakarta: Pemerhati maritim Zulficar Mochtar menilai, visi dan misi tiga capres-cawapres mengenai orientasi maritim Indonesia masih minim. Padahal, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas maritim lebih besar dari daratannya.
"Dalam debat kemarin masalah maritim tidak dibahas serius. Bagaimana pengembangan maritim," kata Zulficar dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Kamis (25/1/2024).
Ia khawatir pembangunan kepulauan, dan kelautan hanya akan menjadi sub-sektor dalam strategi capres-cawapres. Padahal, Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia.
"Posisi kita sangat strategis. Kita adalah negara dengan ekologi kelautan sangat tinggi dan biodiversity sangat besar," ujarnya.
Tidak hanya itu, menurutnya, potensi transportasi internasional di maritim Indonesia juga sangat besar. Tercatat, sekitar 40 persen transportasi laut dunia melewati perairan Indonesia.
"Potensi perikanan kita nomor 2 dunia. Banyak komoditas laut kita nomor 1 dunia," ucapnya.
Ia menambahkan, Indonesia juga mempunyai potensi pariwisata maritim yang besar. Lapangan kerja di sektor kelautan pun banyak tercipta.
"Puluhan juta itu bekerja di laut. Bahkan, dampaknya ke masyarakat kita, tidak disinggung oleh capres-cawapres," kata Direktur Ocean Solutions Indonesia (OSI) ini.
Pewarta: Iman
Editor: Bunaiya
Sumber: RRI