KBRN, Jakarta: Lembaga Penyiaran Publik Radio Rapublik Indonesia (LPP-RRI) menyiapkan quick report (laporan cepat) saat hari pemungutan suara 14 Februari 2024. Quick report RRI lebih fokus pada peliputan dilakukan reporter disebar di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Karena RRI tidak tercatat sebagai salah satu lembaga survei yang terdaftar resmi di KPU. Quick report bukan hanya pengungkapan hasil tetapi fenomena dan reallitas baru saat pencoblosan," kata Anggota Dewan Pengawas (Dewas) LPP RRI Mohamad Kusnaeni saat memberikan pembekalan pada tim peliputan Pemilu RRi se Indonesia di Surabaya, Kamis (25/1/2024).
Kusneni menyatakan, quick report RRI dalam pemilu saat ini berbeda dengan tahun 2019 lalu. Saat itu, hasil quick report RRI melalui Puslitbangdiklat diperhitungkan sama dengan lembaga survei yang terdaftar di KPU.
"Quick report berbeda dengan quick count, exit poll, dan real count yang lebih dikenal luas dalam mekanisme penghitungan suara. Sehingga RRI fokus pada tingkat partisipasi pemilih, perkembangan hasil, laporan situasi proses pencoblosan, dan sisi jurnalisme positif," kata Kusnaeni.
Kusnaeni mengungkapkan, sesuai data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 akan diikuti 204,8 juta pemilih. Perihal ini, untuk pertama kalinya pemilih muda mendominasi daftar pemilih.
Di antaranya, generasi milenial (1980-1994) sebanyak 33,60 persen (66,82 juta) dan Generasi Z (1995-2000 an) 22,85 persen (46,80 juta). "Karenanya lebih mengambarkan bagaimana suasananya, antusiasme mereka, mungkin ada yang membuat konten untuk medsos, hingga berbusana menarik," ujarnya.
Pewarta: Bunaiya
Editor: Bara
Sumber: RRI