ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Atet wushu Jambi rebut perunggu nomor taolu putri

Atet wushu Jambi rebut perunggu nomor taolu putri

1 Oktober 2021 14:54 WIB
Atet wushu Jambi rebut perunggu nomor taolu putri
Atlet wushu Jambi Ananda Sri Mardiana meraih medali perunggu dinomor seni gun shu pada PON XX Papua.(ANTARA/HO(
Jambi (ANTARA) - Atlet wushu putri Jambi Ananda Sri Mardiana merebut medali perunggu dari nomor taolu atau seni pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, di mana medali emas direbut Felda Elvira dari Jawa Timur dan perak oleh Eugenia Diva Widodo asal DKI Jakarta.

"Khusus di nomor seni atau taolu, wushu Jambi menorehkan sejarah baru selama selama 12 tahun puasa medali nomor taolu, Ananda Sri Mardiana sukses merebut medali di PON XX Papua," kata Ketua Pengprov Wushu Indonesia (WI) Jambi, Eisen Gauw saat dihubungi dari Jambi, Jumat.

Baca juga: Hari ketiga wushu perebutkan enam emas nomor taolu kombinasi

Ananda merebut medali perunggu dari taolu nomor gun shu. Ini sejarah dan prestasi membanggakan bagi Jambi sebab terakhir wushu Jambi pernah mendapat medali di nomor seni pada PON XVII/2012 Riau.

"Sembilan tahun lalu nomor seni wushu Jambi terakhir merebut medali dan pada PON XX kali ini baru kembali mendapatkan medali dan yang lebih membanggakan adalah atlet ini murni binaan asli dari Jambi," kata Eisen.

Baca juga: Hari ketiga wushu: Jatim tambah dua emas, Sumut pecah telor

Ananda Sri Mardiana dilatih oleh pelatih Nelin, peraih medali perunggu taolu di PON Riau pada sembilan tahun yang lalu.

Eisen menambahkan bahwa sering dia mengingatkan para atlet wushu Jambi agar tampil percaya diri. Sebab kondisi pandemi membuat semua pengurus wushu di Indonesia tidak bisa berlatih atau try out di luar negeri.

"Raihan perunggu nomor seni ini menunjukkan bahwa kualitas kepelatihan kita tidak kalah dengan provinsi lain," katanya.

Baca juga: Jambi incar satu emas wushu dari PON Papua
Baca juga: Bagi Bobie Valentinus, jurus wushu terasa berat di tengah pandemi
Baca juga: Sarapan juara dan emas PON pertama Alisya Mellynar

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA