Tim asuhan Viktor Laiyan tersebut harus bermain lima set sebelum akhirnya menang dengan skor 22-25, 17-25, 28-26, 25-19 dan 17-15.
Pada set pertama sempat terjadi kejar-mengejar angka, namun Jawa Tengah yang tampil lebih percaya diri mampu unggul hanya dengan selisih tiga angka, 25-22.
Set kedua, Jawa Tengah tetap tampil lebih dominan dan mengandaskan DKI dengan skor meyakinkan, 25-17.
Di set berikutnya, Jawa Tengah yang butuh sekali kemenangan justru kalah dengan skor ketat, bahkan deuce berkali-kali terjadi hingga akhirnya dimenangkan DKI dengan skor 28-26.
Set keempat, DKI bermain lebih lepas dan menyudahi perlawanan Jawa Tengah dengan skor 25-19.
DKI yang diperkuat salah seorang pemain Nasional, Dio, mampu mengunci set penentu setelah menang dengan skor 17-15 usai melewati dua kali deuce.
"Pertandingan pertama memang sangat sulit dan terbukti kami kehilangan dua set awal," ujar Pelatih Voli DKI Putra, Viktor Laiyan, ditemui usai laga.
Menurut dia, kekalahan anak asuhnya di dua set awal karena terbawa arus permainan Jawa Tengah sehingga tidak maksimal.
"Apalagi di dua laga sebelumnya (Pra PON dan PON Mini) kami selalu menang dengan skor 3-1. Tapi inikan momen di PON yang tentu atmosfernya berbeda," ucapnya.
"Bisa jadi juga mereka demam panggung dan kaget karena ini PON. Kami minta ke pemain, koreksi diri sendiri," kata Viktor menambahkan.
Sementara itu, cabang olahraga voli putra Grup B dihuni empat tim, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Sumatera Utara.
Di laga berikutnya, Senin, 4 Oktober 2021, Tim Voli Putra DKI Jakarta akan menghadapi Jawa Timur yang pada pertandingan perdana menang atas Sumatera Utara dengan skor 3-0.
Sedangkan, Jawa Tengah akan menghadapi perlawanan Sumatera Utara pada Minggu, 3 Oktober 2021.
Baca juga: Tim bola voli putri DKI tak kesulitan kandaskan Sulut
Baca juga: Jadwal voli indoor PON Papua 1 Oktober: Perjuangan DKI mulai
Baca juga: Voli putri Jabar harus kehilangan satu set saat kalahkan Papua Barat
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Atman Ahdiat
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).