TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Timnas AMIN Sebut Angka Kemiskinan di Indonesia Hanya Turun 1,60 Persen

Timnas AMIN Sebut Angka Kemiskinan di Indonesia Hanya Turun 1,60 Persen

2 Februari 2024 19:23 WIB
Timnas AMIN Sebut Angka Kemiskinan di Indonesia Hanya Turun 1,60 Persen
Timnas AMIN Sebut Angka Kemiskinan di Indonesia Hanya Turun 1,60 Persen

TVRINews, Jakarta

Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (Timnas AMIN) menilai angka kemiskinan hanya berkurang sedikit yakni 1,60 persen.

Hal ini berawal dari Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menerangkan dalam program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) masyarakat dibagu oleh lima kuintil.

“Kuintil satu dan dua itu kuintil terbawah. konsep dari perlindungan sosial memang menyasar ke 40 persen ke bawah (ekonomi menengah ke bawah). Tapi kalau kita lihat, kuintil tiga sampe lima saja bisa didapat, maka jumlah dari kuintil satu dan dua untuk program KKS itu hanya 50-an persen. Berarti, separuh tidak tepat sasaran sebenernya. Meskipun, ini hasil survei bukan sensus,” kata dia di Rumah Sekretariat Koalisi Perubahan, Brawaijaya X, Jumat, 2 Februari 2024

Kemudian, ia menerangkan terkait dengan BNPT jika desil satu hingga empat kurang dari 60 persen memiliki arti ada masalah dalam sasaran. 

“Kemudian, program indonesia pintar. kuintil satu dan dua tidak sampai 60 persen, hanya 55 persen. Lalu, program keluarga harapan yang dianggap paling berhasil. itu juga kurang dari 60 persen,” ucapnya.

“Seharusnya, secara teoretis minimal 80 persen itu untuk kuintil satu dan dua, atau desil satu sampai empat. Jadi, ada puluhan juta sasaran (penerima bantuan) yang bisa diperbaiki,” lanjutnya.

Lebih jauh, ia menilai dengan banyak program yang kurang sasaran tersebut. Maka, kemiskinan di era pak Presiden Jokowi hanya berkurang 1,83 juta orang. 

“Akibatnya apa? Terlepas dengan adanya Covid-19 angka kemiskinan di era pak Presiden Jokowi hanya berkurang 1,83 juta orang. Atau secara persentase hanya berkurang 1,60 persen,” terangnya.

“Jika bandingkan dengan pemerintahan SBY, jumlah angka kemiskinan berkurang lebih besar yakni 8 juta atau 5,29 persen,. Ini mengindikasikn bahwa program perlindungan sosial tidak cukup efektif,” terusnya.

“Soal angka ketimpangan, betul di era pak Jokowi ada sedikit penurunan. tapi di setahun terakhir naik lagi. Cuma kita fair, dibanding sebelum reformasi kan parah, reformasi membawa ketimpangan yang lebih tinggi dari angka gini ratio,” tukasnya.

Pewarta: Nirmala Hanifah
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI