Pantai yang terletak di Buti, Kelurahan Samkai, Merauke itu menyajikan panorama alam yang memukau. Pengunjung dapat menikmati pengalaman menyaksikan pemandangan matahari terbenam atau "sunset" dengan pemandangan Laut Arafura di kota paling timur Nusantara tersebut.
"Biasanya kalau hari Sabtu dan Minggu itu paling ramai pengunjung," kata salah satu warga setempat, Fatmawati, saat ditemui di lapak dagangannya yang berada di Pantai Imbuti Merauke, Jumat.
Pantai Imbuti dikenal oleh warga lokal dengan nama lain Pantai Lampu Satu. Dinamakan demikian karena di pantai tersebut terdapat mercusuar sebagai pemandu kapal-kapal yang melintas.
Wisatawan tak hanya dapat menikmati keindahan Pantai Imbuti, namun juga melihat kesibukan masyarakat Kampung Bahari yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pembuat kapal.
Pantai Imbuti juga memiliki kawasan konservasi mangrove seluas kurang lebih 30 x 50 meter dengan lebih dari 1.500 pohon mangrove yang ditanam.
Untuk dapat memasuki pantai Imbuti, wisatawan tak dikenakan biaya. Akses jalan menuju ke pantai tersebut juga sudah memadai. Baik kendaraan roda dua atau roda empat dapat masuk ke kawasan Pantai Imbuti.
Hamparan luas pasir pantai berwarna coklat bertekstur lembut menyambut wisatawan yang baru tiba di pantai yang tak jauh dari pusat Kota Merauke tersebut.
Fatmawati mengatakan bahwa perhelatan PON XX Papua disambut baik oleh warga setempat yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan dan juga pedagang.
"Semoga semakin ramai yang datang ke sini," ujar Fatmawati.
Baca juga: Pedagang suvenir khas Merauke raup untung berkat PON Papua
Baca juga: Putra-Putri Merauke bangga terlibat sukseskan PON Papua
Baca juga: Warga berharap perhelatan PON XX Papua gairahkan pariwisata Merauke
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Atman Ahdiat
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).