"Termasuk kesiapan mental yang mesti dimiliki para atlet saat bertanding agar tidak gugup, pesimis apalagi sampai patah saat bertanding," kata asisten pelatih kepala karate Sulteng Ujang Wijaya di Kota Palu, Sabtu malam.
Ia menerangkan enam atlet dari enam kelas yang disiapkan telah menjalani latihan intens sejak lama, baik secara mandiri, maupun terpusat di Kota Palu selama satu bulan terakhir.
Baca juga: Cerita Fania dan keputusannya tunda punya momongan demi PON Papua
Baca juga: KONI Sulteng siapkan bonus ratusan juta bagi atlet peraih medali PON
"Kami juga menyiapkan vitamin dan sejenisnya agar kondisi tubuh atlet tetap prima dan dapat mengerahkan seluruh kemampuannya saat bertanding nanti. Kita optimis dapat meraih emas apalagi ada atlet yang merah medali saat Pra PON tahun 2019 lalu," katanya menambahkan.
Sementara itu salah satu atlet Karate Sulteng yang bertanding pada PON Papua di kelas kumite Fania Dwi Maharani mengaku optimistis dapat menyumbangkan emas pada kejuaraan olahraga tingkat nasional empat tahunan itu.
"Di Pra PON Papua tahun 2019 saya berhasil meraih medali perunggu. Dari situ saya berlatih semaksimal mungkin agar dapat meraih emas pada PON Papua nanti," katanya.
Pada PON Papua, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulteng memberangkatkan 61 atlet yang berasal dari sejumlah daerah untuk bertanding pada 13 cabang olahraga.
Baca juga: Sulteng targetkan raih medali pada 13 cabor di PON Papua
Baca juga: Simulasi kedatangan kontingen PON Papua digelar di Bandara Sentani
Baca juga: Kehadiran penonton di PON Papua diputuskan pekan depan
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Bayu Kuncahyo
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).