TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • TGB Ungkap Penilaian Pelaksanaan Pemilu 2024 Secara Faktual

TGB Ungkap Penilaian Pelaksanaan Pemilu 2024 Secara Faktual

7 Februari 2024 03:48 WIB
TGB Ungkap Penilaian Pelaksanaan Pemilu 2024 Secara Faktual
TGB Ungkap Penilaian Pelaksanaan Pemilu 2024 Secara Faktual

TVRINews, Jakarta

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) menyatakan bahwa secara faktual pelaksanaan Pemilu 2024 sudah 'babak belur'. Ia mengibaratkan seperti petinju yang artinya pemilu sudah mendapatkan pukulan double jab dan double uppercut.

Hal itu disampaikan TGB dalam Media Discussion TPN Ganjar-Mahfud dengan tema “Dugaan Mobilisasi dan Ketidaknetralan Aparat di Pemilu 2024” di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Februari 2024.

Pukulan pertama, kata TGB, keputusan MKMK (Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi) adalah memberhentikan ketua MK Anwar Usman karena diduga telah melakukan pelanggaran etika berat.

"Lalu yang kedua, pukulan kedua itu kemarin kita baca keputusan DKPP untuk memberikan peringatan terakhir ya, bukan hanya ketua KPU, tapi kepada para komisioner KPU diberikan peringatan karena ada pelanggaran etiik," ujarnya.

Dalam konteks Pemilu 2024, TGB menyampaikan bahwa tatanan nilai yang seharusnya dijunjung tinggi dalam proses demokrasi saat ini sudah babak belur. Oleh karena itu, TPN Ganjar-Mahfud mengajak seluruh masyarakat untuk menyelamatkan apa yang tersisa dari Pemilu 2024.

Lebih lanjut, TGB menuturkan bahwa seruan yang disampaikan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) adalah bagian dari upaya untuk mengembalikan kesadaran rakyat.

Selain itu, munculnya mosi, deklarasi, atau petisi dari para pimpinan perguruan tinggi di banyak daerah dan sampai sekarang masih bergulir adalah bentuk kasih sayang dari masyarakat sipil.

“Ya masyarakat ingin supaya, yang tersisa dari pemilu kita ini dapat kita selamatkan bersama,” katanya.

TPN Ganjar-Mahfud juga menyayangkan jika ada pihak-pihak yang menilai pernyataan Megawati Soekarnoputri sebagai ocehan-ocehan belaka. Selain itu, suara-suara dari akademisi yang disampaikan para guru besar yang sangat kredibel juga dianggap telah diorkestrasi.

Pewarta: Ridho Dwi Putranto
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI