TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Medan Ekstrem, Petugas Terpaksa Pikul Kotak Suara Menuju TPS

Medan Ekstrem, Petugas Terpaksa Pikul Kotak Suara Menuju TPS

13 Februari 2024 20:39 WIB
Medan Ekstrem, Petugas Terpaksa Pikul Kotak Suara Menuju TPS

TVRINews, Maluku 

Pendistribusian Logistik Pemilu 2024 di Kabupaten Buru Selatan Maluku ditantang dengan medan yang cukup ekstrim.

Jalan licin dan jembatan yang terputus membuat petugas pengamanan terpaksa memikul logistik kotak suara menyusuri hutan dengan waktu perjalanan lebih dari satu jam menuju lokasi TPS. 

Kondisi medan di Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku yang dianggap ekstrim saat mendistribusikan logistik kotak suara menuju lokasi tempat pemungutan suara atau TPS  seperti di Kecamatan Fena Fafan.

Kapolres Buru Selatan AKBP. M. Agung Gumilar menerangkan bahwa kondisi jalan yang licin dan jembatan yang terputus membuat sulit diakses saat mendistribusikan logistik pemilu. 

"Yang paling kita khawatirkan adalan Fena Fafan, karena merupakan sulit dijangkau secara transportasi dan pada umumnya di kab. Buru Selatan sendiri dari letak geografis sehingga menjadi hambatan pendistribusian logistik dan pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan pemilu 2024," kata AKBP. M. Agung Gumilar.

Susahnya akses transportasi melalui jalur darat mengakibatkan para personil pengamanan TPS yang bertugas disana rela memikul logsitik kotak suara menyusuri hutan dengan waktu  perjalanan lebih dari satu jam menuju ke TPS. 

"Salah satunya adalah masih banyak wilayah yang belum terakses oleh jalur darat sementara ini sedang diproses pembangunan , sementara ini pembanguna transportasi , hasil laporan dari anggota yang sudah menuju kesana. Mudah – mudahan apa yang sudah menjadi harapan kita semua 2024 di Buru selatan terkhususnya di Kec Fena Fafan yang sudah saya sampaikan sulit dijangkau tapi bisa berjalan lancar," jelasnya.

Sementara itu di Kecamatan Kepala Madan pemindahan logistik dari kapal landen ke speedboad milik warga juga mengalami kesulitan akibat dihantam ombak dan angin kencang. 

Kendala pendistribusian logistik juga dirasakan petugas di Wilayah Kecamatan Waesama akibat belum memiliki jembatan permanen sehingga mobil pengangkut logistik nekat menerobos aliran sungai dengan jarak sekitar 50 km.

Kendati ditantang medan ekstrim,  proses distribusi logistik pemilu berhasil diantar sampai ke lokasi masing-masing TPS. 

Pewarta: Erens Tasidjawa
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI