Rusdi dalam konferensi pers di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat, mengatakan jajaran TNI-Polri juga berupaya mengembalikan kondisi di Papua kembali kondusif setelah insiden di Distrik Kiwirok, Papua.
"Tentunya ketika ada dorongan untuk bagaimana bisa mengamankan nakes, ya itu menjadi perhatian TNI-Polri untuk bisa mengamankan itu, sehingga pelayanan-pelayanan kesehatan di Papua bisa berjalan dengan baik," kata Rusdi.
Terkait permintaan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) untuk perlindungan tenaga kesehatan di Papua, menurut Rusdi, hal itu sudah menjadi hal yang diperhatikan oleh Mabes Polri.
Baca juga: IDI Papua kecam kekerasan terhadap tenaga kesehatan
Baca juga: Enembe sampaikan duka cita mendalam gugurnya tenaga kesehatan Kiwirok
Baca juga: Jenazah Gabriela belum berhasil dievakuasi dari jurang di Kiwirok
"Bagaimana peningkatan daripada eskalasi aktivitas dari KKB ini sendiri, itu menjadi perhatian dari Mabes Polri dan TNI," kata Rusdi.
Saat ini, lanjut Rusdi, sedang diupayakan mengembalikan lagi kondisi Papua agar kondusif.
"Itu sedang dikerjakan," kata Rusdi.
Sementara itu, untuk pengamanan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Rusdi mengatakan Polri bersama TNI dan instansi lainnya telah menyiapkan rencana pengamanan.
Tidak hanya itu, kata Rusdi, aparat telah mengidentifikasi berbagai hal-hal yang kemungkinan akan mucul, salah satunya adalah gangguan dari KKB.
"Tentunya juga Polri, TNI beserta instansi lain telah siapkan langkah-langkah untuk pencegahan daripada gangguan yang disebabkan oleh KKB," terangnya.
Rusdi pun menekankan, Mabes Polri berupaya memberikan pengamanan terbaik dan berharap PON XX Papua bisa berjalan aman dan damai.
Upaya pengamanan yang dilakukan di antaranya menggelar operasi kewilayahan oleh Polda Papua. Operasi difokuskan pengamanan seluruh kegiatan atau rangkaian yang berhubungan dengan pesta olahraga empat tahunan tersebut, baik pengamanan orang, barang, lokasi, maupun kegiatan.
"Mohon doanya, itu semua diamankan. mudah-mudahan dapat berlancar baik," kata Rusdi.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: M Arief Iskandar
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).