Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengumumkan hasil exit poll yang menunjukkan mayoritas masyarakat mengaku memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena program yang dijanjikan meyakinkan.
Hasil exit poll tersebut berasal dari 2.626 responden yang diwawancara usai melakukan pencoblosan di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) seluruh Indonesia.
"Mayoritas masyarakat atau sebanyak 35,4 persen mengatakan memilih capres dan cawapres karena program-program yang dijalankan atau dijanjikan paling meyakinkan," kata Peneliti SMRC Ezha Fahriza dalam pengumuman hasil exit poll sementara SMRC yang pantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Selain alasan program, Ezha menyebutkan alasan kuat lainnya bagi responden memilih capres dan cawapres, yakni anggota keluarga semua memilih capres dan cawapres tersebut sebesar 16,9 persen serta alasan paling mudah diingat dan meyakinkan karena kampanye-nya lewat partai, spanduk, iklan di televisi, dan lain-lain sebesar 11,3 persen.
Alasan lainnya yaitu paling memperjuangkan kepentingan rakyat kecil sebesar 9,8 persen, berwibawa 6 persen, orang pintar 3 persen, paling memperjuangkan agama 2,4 persen, serta sederhana dan saleh atau taat menjalankan agama masing-masing 1,6 persen.
Baca juga: Menteri Basuki imbau ASN PUPR pilih capres-cawapres sesuai hati nurani
Baca juga: Tip pilih pemimpin, Ganjar kutip pernyataan Jokowi pada Pilpres 2019
Baca juga: Menteri Basuki imbau ASN PUPR pilih capres-cawapres sesuai hati nurani
Baca juga: Tip pilih pemimpin, Ganjar kutip pernyataan Jokowi pada Pilpres 2019
Kemudian, ketemu langsung dengan capres dan cawapres tersebut 1,5 persen, semua orang di TPS memilih capres dan cawapres tersebut 1,4 persen, anjuran kiai atau pemuka agama di daerah 1 persen, anjuran pemimpin atau tokoh daerah setempat (RT, RW, lurah, dan lainnya) 0,9 persen, paling memperjuangkan kepentingan perempuan 0,6 persen, serta tidak tahu atau tidak menjawab 1 persen.
Sementara itu, lanjut dia, SMRC turut menanyakan pula alasan memilih masing-masing pasangan capres dan cawapres di TPS. Untuk pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, alasan responden memilih pasangan tersebut, yakni program-program yang dijalankan atau dijanjikan paling meyakinkan sebanyak 34,4 persen dari 648 responden yang memilih Anies-Muhaimin.
Selanjutnya, responden exit poll tercatat memilih pasangan nomor urut 1 karena anggota keluarga semua memilih capres dan cawapres tersebut sebesar 17,8 persen serta alasan paling mudah diingat dan meyakinkan karena kampanye-nya lewat partai, spanduk, iklan di televisi, dan lain-lain sebesar 7,9 persen.
Untuk pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, kata Ezha, mayoritas alasan dari 1.597 responden yang memilih pasangan calon (paslon) tersebut, yakni 36,4 persen menilai program-program yang dijalankan atau dijanjikan paling meyakinkan, serta 17,4 persen menilai anggota keluarga semua memilih capres dan cawapres tersebut.
Lalu, sebanyak 13,4 persen alasan masyarakat memilih paslon nomor 2 karena paling mudah diingat dan meyakinkan karena kampanye-nya lewat partai, spanduk, iklan di televisi, dan lain-lain.
Ia melanjutkan, untuk paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md, mayoritas alasan responden memilih paslon di TPS, yakni program-program yang dijalankan atau dijanjikan paling meyakinkan sebesar 33 persen, merakyat sebesar 13,4 persen, serta anggota keluarga semua memilih capres dan cawapres tersebut sebesar 12,9 persen.
Adapun exit poll SMRC dilakukan di 2.000 TPS dengan masing-masing TPS dipilih dua orang secara acak, sehingga total sampel yang direncanakan berjumlah 4.000 orang.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Chandra Hamdani Noor
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).