ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Suara Prabowo-Gibran nomor buncit di TPS Erick Thohir

Suara Prabowo-Gibran nomor buncit di TPS Erick Thohir

14 Februari 2024 17:20 WIB
Suara Prabowo-Gibran nomor buncit di TPS Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat memasukan surat suara miliknya di TPS 17 Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Rabu (14/2/2024). ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh suara paling kecil di TPS 17 Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, tempat Erick Thohir memberikan hak suaranya.

Dalam perhitungan suara yang berlangsung pada Rabu sekitar pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, Prabowo-Gibran tercatat mendapatkan 78 suara.

Berbanding tipis dengan Prabowo-Gibran, pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 79 suara. Sementara itu, pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md. unggul dengan mendapatkan 85 suara.

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mencatat terdapat 2 surat suara tidak sah, sehingga total ada 244 surat suara pemilihan capres dan cawapres yang digunakan.

Selain itu, terdapat 38 surat suara yang tidak digunakan/tidak terpakai, termasuk surat sisa suara cadangan.

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional dan ada enam partai politik lokal di Aceh. Sesuai Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari s.d. 20 Maret 2024.

Baca juga: Prabowo-Gibran Pimpin hasil “Exit poll” Indikator Politik

Baca juga: Anies: Kasih waktu bagi KPU untuk bekerja

Baca juga: Tanggapi hitung cepat, TPN tunggu hasil resmi hitung manual KPU

Baca juga: Paslon 02 unggul di TPS Sultan Andara

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
Sumber: ANTARA