Warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa (BLHS) 3 mengaku tidak kebingungan dan sudah memiliki pilihan politik yang mantap sejak beberapa hari sebelum waktu pemungutan suara pada 14 Februari.
Salah seorang warga binaan bernama Petronela yang berumur 35 tahun mengatakan informasi seputar pemilu dan pasangan calon (paslon) yang berlaga pada Pemilu 2024 didapat melalui sosialisasi dari petugas panti, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, serta siaran televisi.
“Selain dari sosialisasi panti, KPU, TV juga, kadang-kadang sih kalau mau istirahat ngobrol sebentar dulu, berbagi informasi sama teman-teman tentang capres ini itu,” kata Petronela di Jakarta, Rabu.
Ia bercerita, bersama teman-teman lain mengenal dengan baik wajah maupun julukan tiap capres dan cawapres dari tayangan iklan televisi, iklan di internet, maupun debat yang sesekali mereka tonton.
Baca juga: Prabowo-Gibran unggul di TPS Panti Sosial ODGJ BLHS 3 Jakarta
Baca juga: Prabowo-Gibran unggul di TPS Panti Sosial ODGJ BLHS 3 Jakarta
Namun adanya jam malam yang telah diatur oleh petugas panti membuat warga binaan harus tidur tepat waktu, sehingga tidak memungkinkan untuk menonton debat hingga selesai.
Hal senada dikemukakan Maruli, warga binaan lain yang berumur 54 tahun. Ia mengatakan bersama warga binaan laki-laki lainnya juga sudah memiliki pilihan politik sebelum waktu pemungutan suara karena kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak panti maupun KPU.
Maruli kian mantap dengan pilihan politiknya usai beberapa kali menonton tayangan debat pemilu di televisi dan membicarakannya dengan teman-teman sebelum tidur.
“Tahu calon-calonnya karena sering lihat di televisi pak, ada sosialisasi juga, ngobrol-ngobrol sama teman-teman kalau lagi senggang,” kata Maruli.
Baca juga: Pasien RS Jiwa di Padang gunakan hak pilih pada Pemilu 2024
Baca juga: Pasien RS Jiwa di Padang gunakan hak pilih pada Pemilu 2024
Tidak jarang ia bersama teman-teman membicarakan berbagai partai politik (parpol) yang berlaga pada Pemilu 2024 untuk berbagi informasi seputar kelebihan dan kekurangan parpol tersebut.
Sebanyak 250 pemilih berstatus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial (BLHS) 3 memberikan hak suara masing-masing pada Pemilu 14 Februari sejak pukul 08.30 WIB.
Dengan menggunakan kaos seragam pink, ungu, dan hijau yang telah ditentukan oleh petugas panti, ratusan warga binaan tersebut tertib menunggu panggilan untuk masuk ke bilik suara.
“Sebelumnya 245, tapi ada penambahan jumlah pemilih sebanyak 36 orang karena setelah ditelusuri lagi masih ada warga binaan yang layak untuk memberikan hak suaranya,” kata Kasubag Tata Usaha Panti Sosial BLHS 3 Asta Devin Loriana.
Baca juga: Panti sosial sebut ODGJ binaan berstatus pulih dapat memilih
Baca juga: Panti sosial sebut ODGJ binaan berstatus pulih dapat memilih
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).