ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Rutan Salemba pastikan paku untuk mencoblos sudah diamankan

Rutan Salemba pastikan paku untuk mencoblos sudah diamankan

14 Februari 2024 20:53 WIB
Rutan Salemba pastikan paku untuk mencoblos sudah diamankan
Para tahanan menggunakan hak suara di TPS lokasi khusus di Rutan Salemba Kelas 1 Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). ANTARA/Risky Syukur

Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Kelas 1 Jakarta Pusat memastikan paku yang digunakan para tahanan untuk mencoblos pada Pemilu 2024 sudah diamankan.

"Penggunaan alat-alat seperti tadi, yang menggunakan paku dan sebagainya, di akhir pencoblosan dipastikan aman terkendali," kata Kepala Rutan Salemba Kelas 1 Jakarta Pusat, Fauzi Harahap saat ditemui di lokasi usai pemilihan berlangsung pada Rabu.

Fauzi menegaskan, perangkat-perangkat yang diterima dari KPU digunakan sesuai dengan peruntukannya.

"Yang pasti kami hanya melaksanakan kegiatan pemilu. Jadi perangkat-perangkat yang kami terima, kami pergunakan dengan pengawasan khusus," ujar Fauzi.

Fauzi mengatakan bahwa pihaknya menerapkan pengamanan khusus selama proses pemilihan dalam rutan berlangsung.

Petugas yang terlibat sebagai anggota KPPS sebanyak 108 orang dan petugas keamanan di rutan 83 orang. "Kemudian dari Polri dan TNI sebanyak 32 orang yang melaksanakan pengamanan pada pemilu di Rutan Salemba," kata Fauzi.

Baca juga: 2.862 tahanan di Rutan Salemba gunakan hak pilih
Baca juga: Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024

Kepala Rutan Salemba Kelas 1 Jakarta Pusat, Fauzi Harahap saat ditemui di lokasi usai pemilihan berlangsung di tempat tersebut berlangsung, Rabu (14/2/2024). 
(ANTARA/Risky Syukur)

Sebanyak 2.862 tahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Kelas 1 Jakarta Pusat menggunakan hak pilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. "Dapat kami jelaskan saat ini jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebanyak 2.862 orang," kata Fauzi.

Jumlah DPT tersebut, kata Fauzi, telah berkurang dari DPT yang ditetapkan dalam pleno pada Juni 2023.

"Hasil rapat pleno memang hasilnya 3.181 DPT, tapi kan dalam perjalanan waktu, itu kan pleno Juni 2023 tambah dua persen setiap TPS. Kalau perhitungannya sekitar 3.252 DPT," kata Fauzi.

Namun, lanjut dia, seiring berjalannya waktu hingga H-7 pemilu, sejumlah tahanan bebas, dipindahkan ke lapas lain atau meninggal.

"Perjalanan waktu dari sejak pleno sampai H-7 pemilu tentunya ada warga binaan yang bebas, kita pindahkan ke lapas lain dan juga ada yang meninggal dunia. Tentunya pengurangan itu mengakibatkan DPT berubah jumlahnya," ujar Fauzi.

Para tahanan tersebut mengikuti pemilu di 12 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terletak di lapangan olahraga rutan. "Di sini ada 12 TPS," kata petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Rawasari, Adit saat ditemui di lokasi pada Rabu.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Sumber: ANTARA