Mulanya, Prabowo saat berpidato di hadapan para pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa seluruh presiden Indonesia, mulai dari presiden pertama hingga ketujuh, telah menorehkan jasa bagi bangsa.
"Presiden Soekarno, presiden pertama, berjasa besar. Presiden Soeharto, presiden kedua, berjasa besar. Presiden ketiga, Presiden Habibie berjasa juga, Presiden Abdurrahman Wahid semua berjasa. Presiden Megawati berjasa pada bangsa, Presiden SBY berjasa bagi kita, Presiden Jokowi berjasa bagi Indonesia," tutur Prabowo.
Prabowo mengaku kenal hampir semua presiden. "Kebetulan dari sekian presiden, saya hampir semua presiden saya kenal," ujarnya.
Prabowo menyebut pernah digendong oleh presiden pertama RI Soekarno ketika masih kecil. "Bung Karno saya tidak kenal karena saya masih kecil, tetapi saya pernah diangkat (digendong) sama Bung Karno," katanya.
Dengan presiden kedua RI H.M. Soeharto, dia juga mengaku kenal. Mendengar ini, pendukungnya tertawa karena Pak Harto merupakan mantan mertua Prabowo.
"Kenapa kalian ketawa? Kalian enggak percaya? Presiden kedua saya sering makan siang sama beliau," kata Prabowo.
Berikutnya, dia pun mengaku mengenal presiden ketiga dan keempat RI, yakni Habibie dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Namun, setelah itu, Prabowo langsung melompat ke nama presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tanpa menyebut nama presiden kelima RI Megawati.
"Presiden ketiga saya juga kenal, Pak Habibie, presiden keempat saya juga kenal sama beliau, Gus Dur. Saya dulu tukang pijatnya Gus Dur. Kalau enggak percaya, tanya yang kenal Gus Dur. Presiden SBY saya kenal baik, dulu sempat jadi kawan, jadi teman, masuk Akabri-nya sama-sama," ucap Prabowo.
Terakhir, Prabowo mengaku sangat kenal dengan presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden Jokowi saya sangat kenal. Saya sangat kenal beliau, saya katakan pekerja yang sangat sangat-sangat keras. Tidak ada capeknya. Menteri-menteri kewalahan ikut beliau," kata dia.
Prabowo menyambangi Istora Senayan bersama Calon Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Keduanya memberikan pidato di hadapan pendukung dan mensyukuri hasil hitung cepat yang menyebutkan keduanya unggul pada Pilpres 2024.
Baca juga: Prabowo sebut kemenangannya untuk seluruh rakyat Indonesia
Baca juga: Gibran sebut perolehan suara tinggi karena pemilih kalangan anak muda
Pemilu 2024 meliputi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, Pemilu Anggota DPR RI, Pemilu Anggota DPD RI, pemilu anggota DPRD provinsi, dan pemilu anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Sebelumnya, KPU RI mengumumkan peserta Pemilu 2024 sebanyak 18 partai politik nasional, yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.
Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Selain itu, pemilu anggota legislatif (pileg) juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
KPU RI juga telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).