ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • OSO sebut rakyat harus berani ungkap pelaksanaan pemilu secara jurdil

OSO sebut rakyat harus berani ungkap pelaksanaan pemilu secara jurdil

15 Februari 2024 16:25 WIB
OSO sebut rakyat harus berani ungkap pelaksanaan pemilu secara jurdil
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di TPS 007 Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). (ANTARA/HO-Hanura)

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menyatakan rakyat harus berani mengungkapkan kebenaran dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 secara jujur dan adil (jurdil).

"Jadi, kami ini berkumpul untuk melakukan kebenaran-kebenaran tentang kebijakan pelaksanaan pemilu ini secara jurdil bagi rakyat dan bangsa Indonesia," kata OSO di Gedung HighEnd, Jakarta, Kamis.

Pihaknya disebut hendak menindaklanjuti adanya dugaan pelanggaran-pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu 2024 melalui lembaga penegak hukum hingga ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Dia pun berharap para penegak hukum tidak melakukan pembenaran terhadap indikasi penyimpangan yang terjadi dalam Pemilu 2024.

"Kalau merasa kuat mengatur hukum, ya, silakan; nanti kan rakyat sudah tahu, kalau hukum berlaku salah tindakannya, maka rakyat pun menilai, oh, ini hukumnya sudah nggak bener, begitu. (Apakah pemilu) Legitimate dan tidak legitimate, nanti hukum yang menentukan," katanya.

Baca juga: Hasto Kristiyanto: PDI Perjuangan siap menjadi oposisi

Salah satu dugaan yang dianggap bentuk pelanggaran terhadap undang-undang (UU) ialah adanya penggelembungan suara terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS).

"Semua TPS itu maksimum 300 suara, kok ada laporan seolah-olah pasangan calon mendapatkan 800-700 suara," ujarnya.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Kemudian, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Baca juga: Timnas AMIN sebut ada 10 pola tindakan curang dalam Pilpres 2024

Pemilu 2024 juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Pemungutan suara Pemilu 2024 dilakukan secara serentak untuk memilih calon anggota legislatif serta presiden dan wakil presiden pada Rabu, 14 Februari 2024.

Sementara itu, untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, Pemilu 2024 diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Sesuai Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai 20 Maret 2024.

Baca juga: Pengamat: Pembangunan infrastruktur wajib dilanjutkan pascapemilu

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Fransiska Ninditya
Sumber: ANTARA