Memang benar helikopter TNI kembali digunakanhuntuk mengangkut logistHk pemilu ke kampung-kampung yang TPS nya belum melakukan pemungutan suara akibat logistik belum tiba.
Ada empat distrik yang warganya belum melakukan pemungutan suara sehingga untuk mempercepat pengiriman maka TNI membantu mengangkut logistik, kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan kepada Antara, Kamis di Jayapura.
Dikatakan, sebelumnya KPU Mamberamo Raya meminta bantuan penggunaan helikopter untuk mengangkut logistik ke 20 TPS yang tersebar di empat distrik.
Helikopter yang digunakan untuk mengangkut logistik pemilu ke empat distrik di Kabupaten Mamberamo Raya itu jenis Super Puma milik TNI-AU.
Sebelumnya Rabu (14/2) pihaknya juga membantu mengangkut logistik ke Distrik Apawer di Kabupaten Sarmi dimana ada 10 TPS yang belum melakukan pemungutan suara akibat keterlambatan logistik pemilu dengan menggunakan helikopter jenis Bell milik TNI-AD.
Untuk pengiriman ke Distrik Apawer di Kabupaten Sarmi sudah dilaksanakan, Rabu (14/2) dan hari ini, Kamis (15/2) pengiriman dilakukan keempat distrik di Kabupaten Mamberamo Raya.
"Mudah-mudahan dengan telah tibanya logistik maka pemungutan suara susulan dapat segera dilaksanakan," harap Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan.
Sementara itu Ketua KPU Papua Steve Dumbon secara terpisah menjelaskan, keterlambatan pengiriman logistik ke empat distrik di Kabupaten Mamberamo Raya akibat helikopter sebelumnya yang mengangkut logistik kesulitan menemukan titik koordinat.
Akibat logistik tidak dapat didistribusikan hingga akhirnya meminta bantuan ke Kodam XVII/Cenderawasih untuk mengangkutnya.
"Dari laporan yang diterima, Kamis(15/2) siang logistik sudah diterima dan kemungkinan Jumat (16/2) baru dilaksanakan pemungutan suara susulan,"kata Ketua KPU Papua Steve Dumbon.
Baca juga: KPU Wondama distribusikan logistik pemilu ke TPS terisolir
Baca juga: Korem 091/ASN siagakan helikopter untuk distribusi logistik pemilu
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budi Suyanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).