"Situasi wilayah di dua provinsi setelah pencoblosan suara aman terkendali," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Ongky Isgunawan di Manokwari, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa stabilitas keamanan daerah tercermin dari berbagai kegiatan masyarakat maupun aktivitas pemerintahan yang berjalan seperti sediakala.
Edukasi dan sosialisasi yang masif sebelum penyelenggaraan Pemilu 2024 berdampak positif terhadap pemahaman seluruh komponen masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi.
"Kami mengapresiasi dukungan semua masyarakat yang sudah menjaga kamtibmas," ucap Ongky.
Saat ini, kata dia, 1.054 personel bawah kendali operasi dari Polda Papua Barat masih melaksanakan tugas pengamanan terhadap penghitungan suara di 13 kabupaten/kota se-Papua Barat maupun Papua Barat Daya.
Kepolisian juga mendapat bantuan personel pengamanan dari Kodam XVIII/Kasuari untuk menjamin situasi kamtibmas dan kelancaran penyelenggaraan pesta demokrasi.
"Personel BKO belum ditarik dari 13 kabupaten/kota karena penghitungan suara belum selesai," ucap Ongky.
Perlu diketahui, tujuh kabupaten di Papua Barat yaitu Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Kaimana, dan Kabupaten Fakfak.
Kemudian enam kabupaten/kota di wilayah Papua Barat Daya meliputi Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Raja Ampat.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih tetap se-Papua Barat sebanyak 385.465 jiwa (196.570 laki-laki dan 188.895 perempuan) dengan 1.923 tempat pemungutan suara yang tersebar pada 86 distrik di tujuh kabupaten.
Kemudian, pemilih tetap se-Papua Barat Daya 440.826 jiwa yang terdiri dari 227.823 pemilih laki-laki dan 213.003 pemilih perempuan yang tersebar di enam kabupaten/kota dengan 2.156 tempat pemungutan suara.
Baca juga: Kejati Papua Barat siapkan jaksa pengacara negara dampingi KPU
Baca juga: KPU Wondama distribusikan logistik pemilu ke TPS terisolir
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Budi Suyanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
