ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Praktisi sarankan petugas pemilu peka dengan keluhan kesehatan

Praktisi sarankan petugas pemilu peka dengan keluhan kesehatan

17 Februari 2024 13:12 WIB
Praktisi sarankan petugas pemilu peka dengan keluhan kesehatan
Petugas KPPS di TPS lokasi khusus Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Kelas 1 Jakarta Pusat saat Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024). ANTARA/Risky Syukur

Praktisi kesehatan menyarankan petugas pemilihan umum (pemilu) seperti kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), panitia pemungutan suara (PPS), peserta pemilu, calon legislatif, tim sukses atau simpatisan untuk lebih peka terhadap keluhan kesehatan.

"Pemilu sudah berlalu, deteksi dini adalah kunci. Untuk petugas KPPS, panitia pemilu, caleg, tim sukses (timses), simpatisan dapat lebih peka dengan keluhan kesehatan," kata Kepala Seksi Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dr Ngabila Salama saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan, bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas, biasanya sudah memiliki minimal satu penyakit komorbid atau bawaan.

"Harap lebih peka dengan keluhan kesehatan," kata Ngabila.

Baca juga: Ketua KPPS 70 Rawabadak Utara meninggal dunia saat bertugas

Kemudian, lanjutnya, bagi yang memiliki penyakit kronis atau yang sedang minum obat rutin untuk komorbidnya, seperti hipertensi, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, gangguan imun rendah atau imunodefisiensi lainnya, juga harus lebih peka dengan gejala.

"Jangan takut, malu, ragu atau malas. Jika ada keluhan sedikit saja gitu, termasuk batuk pilek, segera datang ke puskesmas dan RS (rumah sakit) untuk didiagnosis dan terapi segera," katanya. 

Namun, lanjut dia, jika hanya pusing dan tidak membaik dengan obat yang biasa dikonsumsi dalam satu kali 24 jam, segera datang berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

"Deteksi dan terapi dini itu, jadi kunci untuk cegah keparahan dan kematian," kata dia.

Baca juga: Petugas KPPS meninggal di Jakarta Pusat setelah mengalami kecelakaan

Sementara itu, kata Ngabila, bagi yang belum bergejala, ia menyarankan untuk terus lakukan pola hidup bersih sehat.

"Pakai masker di keramaian, rajin mencuci tangan, mengkonsumsi vitamin D3 dan vitamin C secara oral (minum) atau injeksi (injeksi atas saran dokter) agar kondisi badan fit, imunitas terjaga," katanya. 

Ia juga meminta kelompok ini untuk menerapkan pola hidup sehat 'CERDIK', yakni tidak merokok, aktivitas fisik 30 menit sehari, makan sayur buah tiga sampai porsi sehari, batasi konsumsi gula, garam, lemak, minuman berenergi atau kemasan atau soda.

"Cukup tidur minimal tujuh jam dalam 24 jam dan jika begadang, tidur siang hari, jangan stres dengan berempati dan menjaga tim kerja dengan baik agar proporsi pekerjaan imbang," katanya. 

Baca juga: Anggota KPPS di Jakarta Selatan meninggal saat persiapkan pencoblosan

Di Jakarta Barat, Komisi Pemilihan Umum setempat mencatat dua petugas KPPS yang jatuh sakit setelah pemungutan suara berlangsung, namun sudah mendapatkan pengobatan.

"Petugas ketertiban di TPS 47 RW 05 Krendang, Tambora. Dia dirawat di puskesmas. Ini karena kelelahan, langsung selesai pemungutan, dirawat di puskesmas. Tidak menginap langsung pulang malamnya," kata Ketua KPU Jakarta Barat, Endang Istianti.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Sumber: ANTARA