Dalam hasil kajiannya yang dikutip di Jakarta, Minggu, disebutkan bahwa data tersebut berasal dari 2.999 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berhasil terkumpul atau setara 99,97 persen, dengan sampel suara sah yang terkumpul sebanyak 520.357 suara.
Dalam hasil hitung cepat tersebut, Indikator Politik menetapkan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 0,54 persen dengan tingkat partisipasi sebesar 78,27 persen.
“Margin of error ‘quick count’ menunjukkan bahwa PDIP signifikan pada posisi pertama,” kata Indikator Politik.
Selanjutnya, posisi kedua ditempati oleh Partai Golkar dengan suara sebesar 15,21 persen dan posisi ketiga diisi oleh Partai Gerindra dengan suara sebesar 13,44 persen.
Posisi keempat diduduki oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan suara sebesar 10,65 persen dan di posisi kelima adalah Partai Nasdem dengan suara sebesar 9,41 persen.
Sedangkan untuk posisi keenam hingga delapan, Indikator Politik menyebut kemungkinan adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan suara sebesar 8,26 persen, Partai Demokrat dengan 7,58 persen suara, dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 6,88 persen suara.
“Urutan ke 6-8 kemungkinan adalah PKS, Demokrat, dan PAN. Namun demikian, PKS secara statistik tidak signifikan lebih besar ketimbang Demokrat, tapi signifikan lebih besar ketimbang PAN, dan Demokrat juga tidak signifikan lebih besar ketimbang PAN,” kata Indikator Politik.
Indikator memprediksi delapan partai tersebut lolos ke Senayan dengan perolehan suara yang signifikan di atas ambang batas parlemen, yakni empat persen. Sementara itu, partai lain diprediksi tidak lolos karena perolehannya signifikan kurang dari empat persen, termasuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Berdasarkan data, partai lain yang diprediksi tidak lolos ke Senayan adalah PPP yang mendapatkan 3,65 persen suara, PSI dengan 2,66 persen suara, Perindo dengan 1,50 persen suara, Partai Gelora dengan 0,88 persen suara, dan Partai Hanura dengan 0,78 persen suara
Kemudian, Partai Buruh dengan 0,70 persen suara, Partai Ummat dengan 0,53 persen suara, PBB dengan 0,51 persen suara, Partai Garuda dengan 0,38 persen suara, dan PKN dengan 0,29 persen suara.
Baca juga: PDIP unggul 16,78 persen di hitung cepat sementara Indikator Politik
Baca juga: Indo Barometer: Posisi ideal PDIP jadi oposisi di pemerintahan
Baca juga: Ganjar: Ada anomali terhadap perolehan suara pilpres dan pileg
Baca juga: PDIP unggul 16,78 persen di hitung cepat sementara Indikator Politik
Baca juga: Indo Barometer: Posisi ideal PDIP jadi oposisi di pemerintahan
Baca juga: Ganjar: Ada anomali terhadap perolehan suara pilpres dan pileg
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Guido Merung
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).