TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Golkar Dinilai Paling Merasakan Berkah Elektoral dari Jokowi di Pemilu 2024

Golkar Dinilai Paling Merasakan Berkah Elektoral dari Jokowi di Pemilu 2024

20 Februari 2024 20:50 WIB
Golkar Dinilai Paling Merasakan Berkah Elektoral dari Jokowi di Pemilu 2024
Golkar Dinilai Paling Merasakan Berkah Elektoral dari Jokowi di Pemilu 2024

TVRINews, Jakarta

Manajer Kebijakan dan Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan, menyebut Partai Golkar mendapat berkah elektoral dari pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024. Partai Golkar, yang tak menempatkan kader di Pilpres, mengusung narasi melanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo (JokowI). 

"Jokowi ingin agar agenda perubahan lanjut, dan kemudian Golkar all out dukung itu. Kemudian dapat berkah elektoral dari hasil kerja keras. Makanya tak heran suara Partai Golkar ini lebih besar dari Gerindra yang punya Prabowo," kata Dimas Ramadhan, Selasa, 20 Februari 2024. 

"Meskipun kader Golkar itu tak jadi Capres, mereka all out dukung Prabowo-Gibran, dalam hal besar dukung agenda Jokowi," katanya. 

Dimas pun menyampaikan bagaimana Golkar mendukung pemerintahan Jokowi sejak 2014 hingga 2024. 

"Golkar ini sejak 2014, sejak gabung ke kabinet Jokowi, itu terbukti all out, support agenda Jokowi di kabinet, parlemen, maupun pemilu. Di Pemilu 2019, Golkar hampir sama all out dengan PDIP untuk menangkan Jokowi periode kedua," ujarnya. 

Pada Pemilu 2024, Dimas menyebut terjadi pisah kongsi antara Jokowi dengan PDIP. Jokowi tentu memerlukan dukungan dari partai yang memiliki infrastruktur yang kuat.

"Dalam hal infrastruktur partai, yang bisa menyaingi Golkar hanya PDIP, ketika PDIP pisah kongsi dengan Jokowi,  yang bisa diharapkan oleh Jokowi itu tentu Golkar. Makanya ada kebutuhan, ada timbal balik, ada kerjasama yang menguntungkan," ucapnya. 

Menurutnya, Golkar menjadi partai yang memiliki infrastruktur yang paling baik di Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

"Partai Golkar sangat pengalaman, infrastruktur kuat, mereka telah banting di pemilu ke pemilu, jaringan di daerah kuat, berpengalaman di birokrasi. Itu adalah strategi untuk Jokowi selain mengandalkan Gerindra, yang kita tahu, orang cukup OK, tapi pengalaman SDM infrastruktur partai. lebih komplit Partai Golkar," katanya.

Pewarta: Alfin
Editor: Redaktur TVRINews
Sumber: TVRI