ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • PSI optimistis lolos ke Senayan berdasarkan survei dan quick count

PSI optimistis lolos ke Senayan berdasarkan survei dan quick count

23 Februari 2024 22:54 WIB
PSI optimistis lolos ke Senayan berdasarkan survei dan quick count
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (16/2/2024). (ANTARA/Fath Putra Mulya)
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi tetap optimistis partainya lolos ke Senayan karena sejumlah hasil survei sebelum Pemilu menunjukkan elektabilitas di atas 4 persen dan hasil hitung cepat (quick count) yang mendekati 4 persen.

“Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan elektabilitas PSI di atas 4 persen. Misalnya SPIN menyebut 4,2 persen saat survei dilakukan 5-8 Februari 2024. Bahkan, survei lembaga riset media terkemuka menyebut elektabilitas PSI 4,4 persen tapi survei ini tidak dirilis. Ini semua memperlihatkan PSI sangat mungkin lolos ke Senayan,” kata Dedek Prayudi dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Dedek juga menyebut hasil quick count saat ini mencapai angka 2,9 sampai 3 persen dengan margin of error 1 sampai 1,5 persen, yang artinya PSI tetap berpeluang masuk parlemen pusat.

Berdasarkan keyakinan itu, DPP PSI menginstruksikan seluruh pengurus, caleg, dan kader untuk mengawal ketat perhitungan suara di semua tingkatan.

“Kami kawal terus di semua tingkatan. Karena, dari temuan di lapangan, ada cukup banyak human error. Misalnya, dalam kolom batang lidi, tertulis 35 suara tapi saat dicatat hanya 25 suara. Juga ada perbedaan di C1 dengan hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan,” lanjut Dedek.

Kesalahan-kesalahan semacam itu, kata Dedek, diyakini terjadi di banyak tempat. Sangat mungkin dipicu kelelahan para petugas.

Dari pemantauan di lapangan juga ditemukan dugaan bahwa raihan suara PSI akan lebih banyak dibandingkan suara para caleg.

“Menurut kami, ini adalah efek dari kehadiran Mas Kaesang di PSI,” kata Dedek.

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari s.d. 20 Maret 2024.
Baca juga: PSI: Lanjutkan Sirekap tapi penyempurnaan harus dilakukan
Baca juga: SMRC sebut efek Jokowi tidak signifikan untuk PSI
Baca juga: Relawan Bara JP optimis PSI lolos ke DPR berdasarkan hasil hitung KPU

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Guido Merung
Sumber: ANTARA