ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Hadi: PGI berpengaruh dalam menjaga keharmonisan saat pemilu

Hadi: PGI berpengaruh dalam menjaga keharmonisan saat pemilu

28 Februari 2024 14:14 WIB
Hadi: PGI berpengaruh dalam menjaga keharmonisan saat pemilu
Menko Polhukam, Hadi Tjahajanto (kiri), dan Ketua PGI, Gomar Gultom (kanan), di Kantor PGI, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024). ANTARA/Walda Marison)
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Hadi Tjahajanto, menilai peran Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) berpengaruh dalam menjaga stabilitas keamanan dan keharmonisan masyarakat selama masa Pemilu umum (Pemilu).

"PGI sangat berperan dalam menjaga keharmonisan masyarakat," kata dia, kala mengunjungi Kantor PGI di Salemba, Jakarta Pusat, Rabu.

Ia mengatakan, PGI memiliki cakupan yang besar ke seluruh masyarakat lantaran membawahi 97 gereja yang ada di Indonesia. Kondisi itu memudahkan PGI dalam menyebarkan pesan perdamaian dalam upaya memperkecil perpecahan di tengah masyarakat selama pemilu.

Baca juga: Ekonom sebut pasar alihkan perhatian ke obligasi pasca Pemilu

Ia pun mencontohkan beberapa dampak dari peran PGI dalam menyebarkan pesan perdamaian, alah satunya yakni pemilu legislatif dan presiden yang dianggap berjalan aman dan kondusif. "Pelaksanaan Pileg Pilpres saja sudah kita rasakan kondisi aman dan damai. Di situ peran PGI sudah berjalan," kata dia.

Ia berharap PGI bisa terus berperan meredakan konflik di tengah masyarakat sampai presiden dan wakil Indonesia terpilih.

Pada saat yang sama, Ketua PGI, Gomar Gultom, menilai pihaknya memiliki banyak kesamaan dengan Hadi dalam membahas perdamaian dan kondusifitas masyarakat.

Karena itu dia yakin PGI dan Hadi dapat bersinergi dengan baik dalam menjaga kondusifitas masyarakat di tengah masyarakat selama pemilu. "Kami dari PGI sangat yakin dan percaya penuh dengan kepemimpinan Pak Hadi. Beliau seorang pemimpin yang tangguh dalam menyelesaikan tugas dan ini sangat dibutuhkan dalam menata politik, hukum, dan HAM di Indonesia ini sebagainya," kata dia.

Baca juga: Menko Polhukam: Ikuti mekanisme Bawaslu dan MK jika ingin gugat pemilu

Hasil hitung sementara Komisi Pemilihan Umum menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengantongi perolehan suara 58,84 persen.

Di posisi dua ada pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara sebanyak 24,46 persen dan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan perolehan suara 16,7 persen di posisi terakhir.

Hasil hitung sementara itu dikutip dari situs resmi KPU https://pemilu2024.kpu.go.id/ pada Selasa pukul 13.34 WIB.

Peserta Pemilu 2024 terdiri atas 18 partai politik nasional, yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Baca juga: Ketua KPU disidang kode etik di DKPP terkait kebocoran DPT Pemilu 2024

Berikutnya Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Ummat.

Selain itu, pemilu anggota legislatif juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Peserta Pemilu 2024 diikuti pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Seturut Peraturan KPU Nomor 3/2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai 20 Maret 2024.
 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ade P Marboen
Sumber: ANTARA