"Saya sudah melakukan kunjungan pada PBNU. Kemudian tadi siang kita ke Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) dan sekarang kita ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan nanti malam saya menuju ke Muhammadiyah," kata Hadi saat ditemui di gedung KWI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut dia, tokoh agama memiliki pengaruh yang sangat besar untuk sebagian besar masyarakat. Pengaruh inilah yang harus dipakai untuk menyampaikan pesan perdamaian selama pemilu.
Para pengikut dari setiap agama pun, kata Hadi, pasti akan mengikuti pesan damai yang disampaikan sehingga perpecahan di tengah masyarakat saat masa pemilu bisa dihindari.
Baca juga: Menko Polhukam panggil petinggi TNI-Polri bahas pengamanan Ramadhan
Hadi pun mengapresiasi respon baik setiap pemuka agama kala ditemui untuk membahas persatuan dan kesatuan di masa pemilu.
Dia berharap seluruh tokoh agama bisa bersatu untuk menciptakan situasi yang kondusif hingga presiden dan wakil presiden terpilih secara sah.
"Para tokoh agama semuanya berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini karena kita ini bangsa besar," kata dia.
Sebelumnya, Ketua PGI Gomar Gultom mengatakan ketentraman di masa pemilu dapat tercipta karena adanya budaya dialog yang kondusif.
"Ada percakapan yang lebih rutin antara elemen-elemen bangsa. Karena banyak masalah yang bisa kita hadapi, bisa diselesaikan lewat dialog atau percakapan bersama," kata dia saat ditemui di kantor PGI di kawasan Salemba, Jakarta Pusat.
Menurut Gomar, percakapan yang intens antara segala pihak dapat menciptakan solusi yang baik untuk mengatasi sebuah konflik.
Percakapan yang intens juga dapat menimbulkan rasa toleransi antara pihak yang berbeda pandangan.
"Tentu ada perbedaan-perbedaan, tetapi semua bisa kita selesaikan dengan tekad dan semangat untuk persatuan dan kesatuan serta keamanan kita bersama," kata dia.
Dia pun mencontohkan pertemuan pihaknya dengan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahajanto hari ini yang dianggap sebagai bentuk dialog yang baik.
Dia berharap upaya mengedepankan dialog dapat diterapkan seluruh pihak demi terciptanya situasi aman dan tentram selama masa pemilu.
Peserta Pemilu 2024 terdiri atas 18 partai politik nasional, yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.
Berikutnya Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Ummat.
Selain itu, pemilu anggota legislatif juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
Peserta Pemilu 2024 diikuti pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
Seturut Peraturan KPU Nomor 3/2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai 20 Maret 2024.
Baca juga: Menko Polhukam temui tokoh dari Nduga bahas pembebasan pilot Philip
Baca juga: Hadi: PGI berpengaruh dalam menjaga keharmonisan saat pemilu
Pewarta: Walda Marison
Editor: Tasrief Tarmizi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).