Ketua Divisi Sumber Daya Manusia KPU Kota Serang Ade Jahran, di Serang, Banten, Rabu, menyebutkan para petugas yang jatuh sakit tersebut karena faktor kelelahan dan memiliki riwayat penyakit penyerta.
"Totalnya ada 48 anggota KPPS yang sakit dan satu petugas Linmas meninggal dunia, itu faktor kelelahan, ada juga yang memiliki riwayat penyakit penyerta," katanya.
Ade mengatakan dari 48 anggota, 13 orang sakit dirawat di Rumah Sakit, 35 orang sakit dan melakukan rawat jalan, dan satu orang meninggal dunia.
Ia menjelaskan sebaran anggota petugas Pemilu yang mengalami sakit saat Pemilu 2024 merata se Kota Serang.
"Hampir merata di Kota Serang, kalau yang sakit dirawat ini ada yang dari Curug, Serang, Cipocok, dan Taktakan," katanya.
Ade menuturkan, rata-rata usia petugas Pemilu dan Linmas belum terlalu senja, karena ada pembatasan umur sebagai salah satu persyaratan.
"Untuk usia tidak terlalu senja, karena kan kita membatasi di usia 55 tahun. Jadi sebenarnya masih usia muda," katanya.
Ade mengucapkan terima kasih kepada petugas Pemilu yang sudah bekerja keras untuk menyukseskan Pemilu, meski demikian pihaknya mengakui santunan untuk anggota KPPS dan Linmas Pemilu 2024 tidak sebanding dengan perjuangan para petugas di lapangan.
"Semoga santunan ini bisa membantu meski memang tidak sebanding dengan pengabdian mereka yang sudah berjuang keras mensukseskan pemilu. Mudah-mudah ini sebagai amal ibadah mengabdi untuk negara," katanya.
Baca juga: Mendagri: Perubahan tafsiran jam kerja tekan kematian petugas pemilu
Baca juga: Mendagri: Perubahan tafsiran jam kerja tekan kematian petugas pemilu
Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: Guido Merung
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).