"Saya kira ego politisi kita masih kelewat tinggi, bahwa pilpres ini siapa pun yang berkontestasi seharusnya menyadari risiko tentang kekalahan. Tidak mungkin semuanya bisa menang, pasti ada pihak yang kalah, ada pihak yang menang,” kata Surokim dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan perkembangan penghitungan rekapitulasi suara tingkat nasional yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah dipastikan tidak ada putaran kedua Pilpres 2024.
Baca juga: Pengamat nilai rekonsiliasi nasional perlu dibangun jauh hari
Pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah dipastikan menang Pilpres 2024 sekali putaran dengan meraih suara lebih dari 50 persen.
Untuk itu, Surokim mendorong pasangan calon nomor urut 1 dan 3 dapat menerima kenyataan dan mempersiapkan diri untuk rekonsiliasi nasional.
Menurut ia, masyarakat akan mengapresiasi pihak yang kalah tetapi mau mengakui keunggulan lawan sebab yang diperlukan saat ini adalah sifat kedewasaan politik dan kenegarawanan dari para kandidat yang kalah tersebut.
"Tetapi kalah secara terhormat juga penting, menang secara terhormat juga penting. Hari-hari ini yang diperlukan oleh publik sebenarnya itu menebar sifat kenegarawanan dan lebih banyak mengedukasi publik,” jelasnya.
Baca juga: Ekonom: Rekonsiliasi nasional perlu demi iklim investasi kondusif
Mengenai tuduhan kecurangan yang dilontarkan kubu yang kalah, Surokim mengatakan pelaksanaan Pilpres 2024 ini diawasi banyak pihak, baik masyarakat, media massa, lembaga survei maupun dunia internasional.
Meskipun dalam pelaksanaan pemilu masih terdapat kekurangan, lanjut Surokim, para pihak yang menuduh curang itu juga perlu melihat kerja keras para penyelenggara pemilu dari atas sampai tingkat paling bawah yang sudah bekerja secara baik dan profesional.
Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) telah mengesahkan hasil Pilpres 2024 pada 33 dari 38 provinsi per Minggu (17/3) pukul 23.59 WIB.
Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tercatat unggul berdasarkan hasil sementara rekapitulasi tersebut.
Hasil sementara pilpres dari rekapitulasi suara tingkat nasional pada 33 provinsi menempatkan Prabowo-Gibran unggul telak dengan perolehan 76.888.902 suara. Sedangkan pasangan Anies-Muhaimin mendapatkan 31.118.204 suara dan Ganjar-Mahfud 23.461.344 suara.
Baca juga: Anggota DPR: Rekonsiliasi nasional wujudkan pembangunan berkelanjutan
Baca juga: Apindo harap presiden terpilih harmoniskan regulasi perekonomian
Pewarta: Fauzi
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).