"Golkar pada Pemilu 2024 ini dapat 'rebound'. Dimana tahun 2004 dipimpin Pak Akbar Tanjung mendapat kursi yang cukup besar. Setelah itu turun, turun, turun. Sehingga dipimpin Pak Airlangga di tahun 2019, Golkar mendapatkan 85 kursi di DPR RI," katanya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis petang.
Dia menjelaskan 85 kursi itu setelah dikonversi dari 17.229.789 suara atau 12,31 persen dari suara sah nasional pada Pemilu 2019. Sementara pada Pemilu 2024, Golkar mendapatkan 23.208.654 suara atau 15,28 persen dari suara sah nasional.
"Ada kenaikan sekitar tiga persen dari Pemilu 2019," ujarnya.
Lodewijk pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, yang telah membantu meningkatkan elektoral partai Golkar, pencapaian hasil pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden dari Partai Golkar.
Baca juga: Pemerintah Singapura beri selamat Airlangga atas keberhasilan Golkar
Baca juga: Presiden Jokowi tanggapi isu jabat Ketum Partai Golkar
Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan sejak Pemilu di orde baru, Golkar tidak pernah keluar dari dua besar partai politik pemenang Pemilu.
Dia menjelaskan kemenangan Golkar pada Pemilu 2024, merupakan hasil kerja dari seluruh jajaran partai di seluruh Indonesia untuk semua tingkatan.
Bahkan kata dia, Golkar telah memiliki badan saksi nasional di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, sekaligus mengorkestrasi dan menempatkan calon anggota DPR dan DPRD di seluruh Indonesia.
"Kami mengalami kenaikan bukan hanya DPR RI, tapi juga DPRD provinsi dan kabupaten kota. Kemenangan total sekaligus menang pemilihan presiden," katanya menegaskan.
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).