"Saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas soliditas TNI dan Polri, sehingga bisa menjaga pesta demokrasi, pileg dan pilpres bisa berjalan dengan aman dan damai," kata Hadi saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama dengan jajaran TNI dan Polri di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa petang.
Hadi menilai situasi kondusif terlihat lantaran tidak adanya gelombang massa dalam jumlah besar aksi anarkis menolak hasil pemilu.
Dia juga menilai proses pemilihan umum pada 14 Februari lalu berjalan dengan lancar dan aman dari mulai pencoblosan hingga penghitungan suara.
Hingga saat ini, proses singkat pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) masih berjalan hingga saat ini. Hadi berharap proses tersebut tetap bisa berjalan dengan kondusif.
Dia juga berharap apa pun hasil dari keputusan MK nanti tidak menimbulkan konflik antarkelompok di tengah masyarakat.
Baca juga: Pengamat: Masyarakat menerima hasil pemilu dengan kondusif
Baca juga: Kiat Hadi Tjahjanto menciptakan suasana tenteram pascapemilu
Baca juga: Komisi X DPR: Situasi kondusif usai pemilu penting bagi stabilitas
"Penting bagi kita untuk menjadikan momentum kebersamaan ini, momentum bulan Ramadhan sebagai upaya menjalin kebersamaan dan memperkuat persaudaraan dengan sesama," tutur dia.
Untuk diketahui, hingga hari ini sidang sengketa pemilu di MK masih berlangsung dengan agenda pemeriksaan saksi.
Tim hukum TPN Ganjar-Mahfud menghadirkan sembilan ahli dan 10 saksi fakta dalam sidang pembuktian pemohon yang agendakan mendengarkan keterangan ahli dan saksi pemohon serta pengesahan alat bukti tambahan pemohon.
Sembilan ahli yang dihadirkan adalah I Gusti Putu Artha, Suharko, Aan Eko Widiarto, Charles Simabura, Didin Damanhuri, Hamdi Muluk, Leony Lidya, dan Risa Permana Deli, dan Franz Magnis-Suseno.
Sedangkan 10 saksi yang dihadirkan adalah Dadan Aulia Rahman, Endah Subekti Kuntariningsih, Fahmi Rosyidi, Hairul Anas Suaidi, Memed Alijaya, Mufti Ahmad, Maruli Manogang Purba, Sunandi Hartoro, Suprapto, Nendy Sukma Wartono.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Chandra Hamdani Noor
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).