Hasil kualifikasi Pra-PON PUBG Mobile, Kamis sore, menunjukkan bahwa DKI Jakarta dapat melaju ke babak utama PON Papua, melengkapi tiga nomor, yakni eFootball PES 2021, Mobile legends dan Free Fire, yang telah lolos sebelumnya.
"Target kita adalah menang medali sebanyak banyaknya, taget kita sapu bersih emas. Dan, kita sangat optimis," kata Ketua Kontingen Esport DKI Jakarta, Michael Epafras, dalam konferensi pers virtual, Kamis.
Baca juga: DKI Jakarta lolos seluruh nomor pertandingan esport menuju PON Papua
Michael mengatakan tim esport DKI telah melakukan pelatihan tingkat daerah atau Pelatda usai menentukan tim yang mewakili DKI Jakarta untuk PON Papua lewat kualifikasi provinsi. Setelah mengikuti Pra-PON, para atlet juga difokuskan ke Pelatda.
"Kita sekarang sedang melakukan karantina untuk menunggu keberangkatan kita ke Papua nanti malam," ujar Michael.
Kontingen Esports DKI Jakarta akan berangkat menuju Papua pada Jumat (17/9) dini hari, dengan sebelumnya menjalani karantina selama dua hari untuk mendapatkan pembekalan fisik dan mental untuk pengelolaan emosi agar dapat fokus untuk bertanding secara maksimal.
Pemetaan kekuatan
Elvan Bakkara (31) dari tim eFootball PES 2021 mengantisipasi performa tim Gorontalo di babak utama PON XX Papua. Sebab, menurut dia, Gorontalo diisi oleh pemain dunia.
"Mereka satu tim di liga Thailand, jadi mereka itu chemistry-nya sudah dapat,jadi itu berbahaya, meskipun sebenarnya Jawa Barat itu diisi oleh pemain-pemain bertaraf dunianya juga tetapi mereka itu berbeda tim di liga profesional, jadi chemistry-nya enggak sedalam Gorontalo bagi saya," kata Elvan.
Namun, rekan Elvan, Muhammad Abdul Aziz (24) justru penasaran dengan kekuatan tim tuan rumah Papua dan Papua Barat.
Baca juga: Sebelas tim Free Fire terbang ke Jayapura untuk final esport PON Papua
"Kalau bagi saya semuanya rata, tapi saya penasaran dengan game play Papua nanti, karena belum pernah bertemu sama sekali," ujar Abdul, yang sudah sering berhadapan dengan pemain dari provinsi lainnya pada turnamen esport.
Bagi Thomas Setyawan (21), yang mewakili tim Mobile Legends, melihat tim Jawa Tengah dan Kalimantan Barat sebagai kontingen yang patut diwaspadai.
"Jawa Tengah karena mereka itu tiga pemain itu pemain dari MDL, pasti mereka berpengalaman. Kalimantan Barat mereka lumayan kuat karena mereka itu memang satu tim, dasarnya chesmistry mereka itu sudah kuat," kata Thomas.
Kehadiran pemain profesional juga membuat tim Free Fire lebih waspada. Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Riau, merupakan tiga di antaranya, Muhammad Haikal (14) menyebutkan.
"Tapi bukan berarti kita takut. Kemarin saja (pada saat kualifikasi Pra-PON) kita kedua, besok harus bisa ke satu," ujar Haikal.
Baca juga: Enam provinsi melaju ke babak utama esport Mobile Legends PON Papua
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).