"Tercatat dari data terakhir di Jumat (19/4) pagi sudah ada ratusan jurnalis yang mendaftar. Untuk media asing sudah ada 69 wartawan yang mendaftar, lalu dari media nasional ataupun media lokal tercatat sudah ada 89 wartawan yang mendaftar," kata Usman saat dihubungi ANTARA, Senin.
Jumlah tersebut menurut Usman cukup banyak mengingat data tersebut baru dari empat hari setelah pendaftaran untuk media yang ingin meliput WWF ke-10 dibuka pada 16 April 2024.
Baca juga: Pendaftaran media ajang World Water Forum 2024 dibuka hingga 11 Mei
Pendaftaran untuk awak media yang ingin meliput acara bertaraf internasional tersebut bakal berlangsung hingga bulan depan tepatnya 11 Mei 2024.
Pemerintah menargetkan setidaknya acara tersebut bisa mendapatkan perhatian seperti saat World Water Forum ke-8 berlangsung di Brazil pada 2018.
"Kami jadikan WWF di Brazil sebagai benchmark, karena kurang lebih kondisi Indonesia dan Brazil sama. Saat itu media yang hadir berdasarkan catatan ada sekitar 900 wartawan yang meliput. Kami targetkan juga seperti itu untuk WWF kali ini," ujar Usman.
Baca juga: Indonesia optimistis WWF Ke-10 lahirkan konsensus politik atasi krisis
Target tersebut optimistis bisa dicapai mengingat pada WWF ke-10 yang bakal berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024 memiliki banyak acara yang penuh dengan daya tarik.
Tidak hanya diramaikan oleh diskusi panel dan presentasi dari berbagai negara tentang solusi air, tapi juga disediakan acara kunjungan lapangan yang menarik untuk diliput.
"Ada kunjungan ke beberapa titik misalnya ke Danau Batur, Desa Jatiluwih, Museum Subak, hingga Tahura (Taman Hutan Raya) Mangrove. Itu kami agendakan baik untuk peserta dan wartawan sehingga mereka bisa melihat kebijakan Indonesia terkait air dan juga kearifan lokal yang dimiliki," ujar Usman.
Baca juga: Kemen PUPR: Indonesia siap pimpin transformasi tata kelola air di WWF
Bagi wartawan yang tertarik meliput WWF ke-10, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan ketentuan yang dapat dilihat langsung di situs resmi World Water Forum 2024.
Untuk mendaftar, media dapat mengunjungi laman worldwaterforum.org, selanjutnya mengisi data diri dan mengikuti petunjuk pendaftaran.
Setelah mendaftar, media akan menerima email verifikasi dan undangan resmi. Undangan dari panitia ini penting terutama bagi media asing yang membutuhkannya sebagai syarat pengajuan visa.
Selain itu, Usman menyampaikan bahwa Kementerian Kominfo juga menyediakan berbagai informasi dan dokumentasi acara di website resmi, termasuk infografik, foto, dan video untuk mempermudah kerja jurnalis dalam memberitakan acara ini.
Baca juga: Indonesia ajukan rancangan deklarasi menteri WWF ke-10 di Bali
Baca juga: Menghidupkan tradisi lokal mewujudkan ketahanan air
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).