Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Sumber Daya Air, Firdaus Ali, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa upacara tersebut diadakan untuk menunjukkan bagaimana air memiliki peran penting dalam tradisi dan budaya masyarakat Bali.
“Kami menghadirkan kearifan lokal Bali karena kita tahu Bali itu keunikannya luar biasa. (Melukat) ini akan kami hadirkan nanti pada 18 2024 Mei sehari sebelum gala dinner dan pembukaan,” katanya.
Melukat merupakan ritual yang bertujuan untuk membersihkan diri dari kotoran fisik dan spiritual. Upacara ini biasanya dilakukan di sumber mata air suci seperti pantai, sungai dan mata air yang ada di dalam pura.
Baca juga: Indonesia undang 44 pemimpin negara hadiri Forum Air Sedunia di Bali
Upacara penyucian diri di Bali itu bertujuan selain membersihkan diri dari kotoran fisik dan spiritual, juga menyeimbangkan kembali energi, memohon keselamatan dan kesehatan dan mengharmoniskan hubungan dengan alam.
Firdaus mengatakan upacara ini akan diadakan pada 18 Mei 2024 di Pantai Melasti dan dihadiri oleh 1.500 orang.
Selain itu, WWF 2024 juga akan memperkenalkan salah satu kearifan lokal masyarakat Bali, yakni Subak Jatiluwih yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak Juli 2012.
Subak merupakan persawahan terasering yang terletak areal persawahan Desa Jatiluwih dengan luas mencapai 53.000 hektare.
Firdaus mengatakan Subak merupakan salah satu percontohan pengelolaan air yang adil.
Pengelolaan Subak Jatiluwih menggunakan sistem pertanian berkelanjutan secara holistik seperti pembagian air secara adil dan merata untuk antisipasi kekeringan dan perubahan iklim yang sulit diprediksi.
Baca juga: Indonesia buka Museum Air di Tabanan saat WWF 2024 Bali
Selain ke Subak Jatiluwuh, para delegasi Forum Air Sedunia ke-10 juga akan melakukan kunjungan ke Danau Batur Kintamani, Museum Air di Tabanan, dan Cultural Village Ubud.
Forum Air Sedunia ke-10 akan diselenggarakan di Bali pada 18–24 Mei 2024.
Pemerintah Indonesia mengundang 44 kepala negara/pemerintahan untuk hadir dalam forum tiga tahunan itu.
Firdaus memperkirakan sekitar 50.000 delegasi dari berbagai negara akan berpartisipasi dalam forum tersebut.
WWF 2024 Bali akan menghadirkan 290 sesi atau acara paralel yang membahas berbagai tema krusial terkait air, yakni keamanan air dan kemakmuran; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi.
Forum ini diharapkan dapat menghasilkan solusi dan komitmen baru untuk mencapai pengelolaan air yang berkelanjutan dan adil.
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).