ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Polri awali pengamanan 10 hari jelang World Water Forum

Polri awali pengamanan 10 hari jelang World Water Forum

30 April 2024 22:50 WIB
Polri awali pengamanan 10 hari jelang World Water Forum
Sejumlah pengunjung berswafoto di kawasan objek wisata Danau Dendam Tak Sudah di Kota Bengkulu, Bengkulu, Selasa (30/4/2024). Pemerintah Indonesia berencana mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 akibat kondisi danau-danau di dunia masuk dalam kategori kritis. ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/nym.

Polri mengawali kegiatan pengamanan menjelang pertemuan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 dengan melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko di Jakarta, Selasa, mengatakan kegiatan KRYD ini dilaksanakan 10 hari menjelang dan 10 hari setelah pertemuan World Water Forum ke-10 dilaksanakan.

"Polri akan mengawali kegiatan pengamanan selama 10 hari jelang hingga selesainya kegiatan World Water Forum," kata Trunoyudo.

KRYD merupakan kegiatan rutin kepolisian dalam rangka menjaga keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Dia menyebut sejumlah langkah telah disiapkan Polri untuk mendukung terselenggara-nya Word Water Forum ke-10 di Bali.

Kesiapan Polri ini, dipaparkan Trunoyodo dalam rapat koordinasi, konsolidasi dan komunikasi di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, siang tadi.

"Peran Polri dalam pengamanan telah menyiapkan operasi kepolisian dengan sandi Operasi Puri Agung 2024," katanya.

Meskipun World Water Forum terselenggara di Bali, kata dia, Polri juga melakukan pengamanan melibatkan Polda Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

"Kepala Operasi Bapak Kabaharkam dan Wakaops Kapolda Bali. Polri melibatkan ada tiga wilayah, Bali, NTB dan juga Jawa Timur untuk mengimbangi kegiatan ini," tuturnya.

Kemudian, lanjut dia, Divisi Humas Polri sebagai Satgas Humas Operasi Puri Agung 2024 yang paling siap di antara 10 satgas yang disiapkan dalam Operasi Puri Agung 2024.

Satgas Humas mendukung dalam fungsi kehumasan pada acara World Water Forum 2024.

Baca juga: Polri siapkan Operasi Puri Agung untuk pengamanan World Water Forum

Baca juga: TNI siapkan rencana pengamanan terpadu untuk World Water Forum

Baca juga: Indonesia dorong pembentukan Global Water Fund di World Water Forum


"Divisi Humas Polri telah memiliki agenda setting untuk menginformasikan adanya World Water Forum ke masyarakat," ujarnya.

Pelbagai hal yang sudah dan akan dilakukan, lanjut dia, yakni membuat acara talk show, membuat narasi-narasi, menciptakan tranding topic di media sosial dan juga konten-konten. Hal itu agar supaya kegiatan World Water Forum ke-10 sampai ke masyarakat, khususnya anak muda mengenai pentingnya sumber daya air untuk kehidupan.

"Ini tentunya sudah menjadi komitmen Bapak Kapolri untuk menyukseskan dan mendukung acara ini,” ujarnya.

Polri, lanjut dia, juga sudah melakukan langkah-langkah dengan pemangku kepentingan terkait untuk menjaga kepercayaan internasional terhadap Indonesia sebagai tuan rumah.

"Ini tentu menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia dengan prinsip air sebagai suatu tujuan untuk kemakmuran bagi dunia khususnya Indonesia," ucapnya.

Forum Air Dunia ke-10 memiliki tema "Air Bagi Kesejahteraan Bersama" (Water for Shared Prosperity) yang diterjemahkan ke dalam enam subtema yang dibahas, di antaranya adalah air bagi manusia dan alam, keamanan air dan kesejahteraan, tata kelola pengurangan resiko bencana, kerja sama tata kelola dan diplomasi hidro, keuangan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan penemuan.

Dalam forum tersebut, Indonesia bersama negara-negara anggota Dewan Air Dunia mencari berbagai mekanisme dan pendekatan untuk menyelesaikan isu yang berkaitan dengan air.

Ada tiga proses yang akan secara spesifik membahas permasalahan air yang erat kaitannya dengan politik, regional/kawasan dan tematik. Pertama, ruang diskusi antar-pemangku kepentingan dari mulai kepala negara, anggota parlemen, pejabat setingkat menteri, pemerintah daerah, dan otoritas wilayah sungai, untuk isu air yang erat kaitannya dengan politik.

Kedua adalah pembahasan isu air dengan melibatkan pemangku kepentingan dari mulai pemerintah hingga lembaga non-profit. Terakhir adalah terkait persoalan regional/kawasan. Forum nantinya membuka ruang diskusi antar pemangku kepentingan yang berasal dari sejumlah kawasan yakni Mediterania, Asia Pasifik, Amerika, dan Afrika.


Sumber: ANTARA